•100•

802 48 0
                                        

••

Chaeyon menunggu mobil Jiwon Oppa didepan gerbang sekolahnya.
Kakinya bergerak menendang-nendang batu kerikil yang berada dekat diujung sepatunya.
Pandangan Chaeyon menunduk hingga ia pun terlonjak kaget begitu tangan seseorang menjangkau pundaknya.

"Kau!ishh kenapa mengagetkan aku Yunjae!"

"Maafkan aku,kau tidak lupa bukan yang aku minta tadi pagi?"

Chaeyon nampak berpikir keras dan mengalihkan pandangannya kearah lain.
Sampai ingatannya pun menangkap sesuatu.
Chaeyon sedikit menghela nafasnya,dan mengangguk kecil.
Yunjae tersenyum manis,dan menjangkau tangan Chaeyon namun siempunya menolak.

"Ada apa?bukankah kita sudah sepakat?"

"Iya!tapi aku sedang menunggu Jiwon Oppa,sebentar lagi dia datang menjemputku."

"Jadi?"

"Jadi,tunggu saja disini sampai Jiwon Oppa datang dan aku akan memintanya untuk ikut juga bersama kita ke perpustakaan ujung kota.
Anda mengerti kan Park Yunjae?"

Yunjae sedikit berdecak tidak suka.
Gelengan kepalanya pun berhasil membuat Chaeyon mengendikkan bahunya acuh.

"Katakan sekarang,kenapa kau menjauhiku?"

To the point.
Chaeyon mengernyitkan dahinya dan membuat gesture ' apa? '
Yunjae lagi-lagi menggelengkan kepalanya jengah,dan langsung berbalik badan menatap intens kearah mata bulat yang berada tepat didepannya.

"Aku tidak menjauhimu."

"Kau menjauhiku,dan sangat dingin kepadaku."

"Ck,kau salah paham Yunjae."

Chaeyon berjalan menjauh dari Yunjae dan mendudukkan dirinya di bangku tunggu area sekolahnya.
Yunjae yang paham,langsung bergegas menyusul Chaeyon.

"Yang pertama,kita masih sama-sama anak SMA terlebih lagi kau adalah junior disini,jika kita terlalu dekat apa yang akan dikatakan oleh warga sekolah?
Yang kedua,belum saatnya untuk kita berdua terlalu dekat dan seharusnya kau tenang saja karna masa-masa itu pasti akan datang diwaktu yang tepat."

Yunjae hanya menyimak penjelasan dari Chaeyon,semua yang dikatakan oleh gadis imut itu memang lah benar.
Yunjae menyadari bahwa dirinya memang sedikit berlebihan untuk mereka yang umurnya masih belum seberapa.

"Aku tidak menjauhimu,disini aku hanya bersikap sewajarnya saja untuk menjaga nama kita yang notabene nya masih pelajar SMA."

"Heuh,kau benar Onie selama ini aku terlalu berlebihan dan berpikiran yang tidak-tidak tentang kita."

"Jadikan sebagai pelajaran,dan ingat sampai kapanpun kita tetap sahabat seperti bunda dan juga mommy Yoongi."

Yunjae mengangguk paham dan tersenyum kearah Chaeyon.
Siempunya pun membalas dengan senyuman manisnya.

••

Hoseok sedikit ragu mengeluarkan kotak beludru hitam dari dalam jas nya.
Terlebih lagi,banyak pasang mata yang menatap kearahnya.

"Hyungie!kenapa lambat sekali!"

Pekik Jungkook begitu melihat hyung nya yang sangat lambat itu.

Hoseok hanya terkekeh kecil dan langsung mengeluarkan kotak beludru hitam tersebut kemudian membukanya secara perlahan-lahan.
Lyn yang melihat itupun sedikit tersenyum kala inisial namanya dan juga nama Hoseok tercetak jelas diatas cincin emas berbalut dengan berlian-berlian kecil berwarna hitam.

"Bolehkah?"

Hoseok mengadahkan tangannya Lyn antusias langsung menyambut tangan Hoseok dengan baik.
Cincin indah itupun terpasang rapi dijari manis Lyn.

"Kau bersedia menikah denganku Lyn?"

"Iya,aku bersedia oppa."

Jungkook bertepuk tangan dengan keras.
Taehyung menganggukkan kepalanya sambil tersenyum kearah Lyn dan juga Hoseok.
Ibu lantas menyeka air matanya yang mengalir begitu saja.
Hoseok pun langsung berlutut dihadapan ibu dan mengenggam erat tangan wanita paruh baya itu.

"Tolong izinkan Jeon Hoseok ini,untuk bersanding dengan anakmu ibu."

"Iya,ibu mengizinkan Hoseok untuk bersanding dengan anak ibu."

••

T B C 🔫

Mine!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang