•68•

803 76 1
                                    

••

Jiyon berjalan dengan cepat memasuki perusahaan raksasa milik keluarganya.
Dirinya ingin segera menemui Hyung nya karna ada sesuatu yang sangat penting.
Langkah Jiyon terhenti kala salah satu karyawan Jiwon menghadangnya.
Jiyon mengernyitkan dahinya,melipat kedua tangannya.

"Siapa kau menghalangi jalanku?"

"Maafkan saya,tapi tuan Jiwon sedang tidak ingin diganggu."

"APA?!JADI KAU MENYEBUTKU SEBAGAI PENGANGGU HAH?!"

Yeonwoo tersentak kaget,teriakan membahana dari arah luar ruangannya,segera berdiri dan memeriksa keluar.
Matanya seketika membesar begitu melihat Jiyon,segera berlari keluar dengan kecepatan tinggi.

"Ada apa Jiyon?kenapa kau berteriak?"

"Ck."

Jiyon langsung pergi begitu saja,Yeonwoo menatap punggung Jiyon yang semakin menjauh.
Kemudian melirik kearah karyawan yang ada dihadapannya.

"Apa kau menganggu nya?"

"Tidak,Yeonwoo aku hanya mengatakan tuan Jiwon tidak bisa diganggu."

"Ck,orang lain yang dimaksudkan Jiwon itu adalah orang lain,jika adiknya yang datang tidak masalah."

Yeonwoo menggelengkan kepalanya dan kembali masuk kedalam ruangannya.

Jiyon langsung membuka pintu ruangan milik Hyung nya itu tanpa permisi atau mengetuk sedikitpun.
Matanya meneliti seisi ruangan,dan menangkap objek yang dicari tengah berdiri didepan lemari kaca.

"Hyungie?"

Tak ada sahutan,Jiyon pun berjalan masuk dengan perlahan,menyentuh bahu tegap itu.
Bahu tegap yang selalu menopang kepalanya jika dia merasa lelah,bahu yang selalu ia jadikan sandaran untuk menangis.
Jiyon menghela nafasnya berat,menarik pelan tangan Hyung nya menuntunnya kearah sofa yang ada di ruangan itu.

"Ada apa Jiyon?Hyung masih banyak pekerjaan."

"Eum,Jiyon hanya ingin menemui Hyung saja."

"Kita mengobrol dirumah nanti,sekarang Jiyon pulanglah dulu."

Jiyon menahan pergelangan tangan Jiwon dan menariknya untuk kembali duduk.
Jiwon hanya mendengus,lalu kembali mendudukkan dirinya.
Menghadap pada adiknya dan menatap kedua mata itu dengan tajam.

"Dua kabar,hanya dua Jiyon ingin Hyung mendengarkannya."

"Apa?"

"Yang pertama,ledakan bus sengaja dilakukan karna untuk eksperimen."

Jiwon mendelik tajam,lantas memegang kedua bahu adiknya,Jiyon menghembuskan nafasnya kasar.
Beralih memegang kedua tangan Hyung nya,dan mengelusnya dengan halus dirinya sudah tahu jika kabar kedua yang akan ia ucapkan membuat Hyung nya marah besar.

"Yang kedua,Earth meninggal bukan karna ledakan bus itu,tapi dia-

"Dia apa?!Jiyon?!"

"Korban tabrak lari,Hyung."

••

"Earth bekerja sampingan disebuah cafe untuk membayar biaya penelitiannya Eonni."

Ucap salah satu teman kampus Earth.
Lyn mengusap wajahnya kasar,setelah mencari semua informasi yang ada tentang bagaimana Earth dikampus nya,Lyn malah mendapatkan ucapan bodoh seperti ini terus-menerus.

"Lalu?"

"Dia mengatakan,tidak ingin memberitahu Jiwon Oppa tentang kesulitan ekonominya."

"Yang lain,terakhir kalian melihatnya dimana dan kapan?"

"Terakhir,kami melihatnya mengobrol dengan seorang pria tinggi didepan kampus,pria itu tampak mengasari Earth dengan mencengkram tangannya."

Lyn mengubah posisi duduknya,dan menatap serius kearah perempuan yang ada didepannya itu.

"Terima kasih!"

Lyn langsung berlari keluar dari cafe,menuju kearah mobilnya sebelum berangkat dirinya sempat menelpon seseorang terlebih dahulu.

"Bingo!Earth memiliki masalah dengan seseorang."

••

T B C ✨

Mine!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang