Mine!

•35•

••

Jack berjalan bolak-balik pikirannya kemana mana entah itu masalah penjagaan rumah,masalah penjagaan nona Chaeyon semuanya menjadi satu didalam otaknya.
Dari arah ujung,Youbin datang dengan tergesa-gesa menghampiri Jack dan kawanan yang lainnya.

"Jack!itu Youbin!"

Jack langsung menoleh dan mendapati Youbin yang berlari kearahnya.

"Apa kau dapatkan?!orang yang menabrak nona Chaeyon!?"

"Sudah ku dapatkan,dia ada di markas sekarang."

"Akan ku habisi dia,kalian berjaga disini aku yang akan pergi ke markas."

Jack langsung berlari keluar,memasuki mobil dengan kasar melajukan mobil dengan kecepatan tinggi.
Tidak memperdulikan lagi,lampu merah dan bahkan orang yang ingin menyeberang jalan pun menjadi takut saat mobil hitam melesat lewat dihadapan mereka.

Tak perlu waktu lama untuk sampai.
Jack langsung keluar dari mobil dan masuk kedalam markas kelompok besar mereka,namun belum sempat niatnya untuk membunuh si pelaku Jack sudah terpaku pada sosok yang berdiri tegak dihadapannya sekarang.

"Tuan besar."

••

Jiwon sekarang berada tepat disamping kekasihnya.
Ini bahkan belum satu jam mereka tiba di Korea tetapi sudah mendapatkan kabar buruk seperti ini.
Mengusap pipi itu dengan lembut,mengecup sekilas bibir kemerahan milik kekasihnya.
Genggaman erat ditangan yang tidak lepas sejak awal dia datang.

"Bagaimana keadaan Earth Katsamonnat dokter?"

"Jantungnya sangat lemah,dan guncangan jiwa nya kembali lagi,sepertinya ini kejadian yang sama untuk kesekian kalinya."

"Jiwonie?"

Jiwon sedikit terperanjat kaget,begitu suara bundanya melesak kedalam telinganya.
Melirik kesamping dan tersenyum pahit kepada bundanya.
Jungkook mendekat,dan mengusap kepala Jiwon dengan sayang.

"Bagaimana Chaeyon,bunda?"

"Belum sadarkan diri sayang,dokter mengatakan jika lewat jam 9 nanti Chaeyon tidak sadar juga,maka adikmu dinyatakan koma,hikss.."

"Sabarlah bunda ini ujian untuk keluarga kita."

Jiwon segera memeluk dan merengkuh tubuh bundanya,mengusap punggung yang kokoh yang selama ini sangat menyayangi anak-anaknya.
Jiwon tidak tega melihat malaikat tanpa sayapnya menangis seperti ini,tanpa Jiwon sadari air matanya lolos begitu saja.

"Nghh!ibuuuuu!"

Teriakan Earth membuat Jiwon dan juga Jungkook terlonjak kaget,keduanya langsung berfokus kepada Earth.

"Sayang?"

"IBUKU?!DIMANA IBUKU?!!!"

"Earth,tenang sayang ini bunda,bunda disini,Eum."

Nafas Earth memburu kedua tangannya mengepal kuat,dengan cepat Jungkook memeluknya erat,dapat Jungkook rasakan suhu tubuh Earth yang sangat panas.
Jungkook melirik kearah Jiwon mengisyaratkan agar memanggil dokter.
Jiwon mengerti,dan langsung berlari keluar untuk memanggil dokter.

"Earth?"

"I-iya bunda?"

Jungkook terbelalak dan melepaskan pelan pelukan itu,menangkup pipi Earth menatap mata yang tengah memerah itu,nafas Earth masih memburu seakan berada di ruangan yang sangat sempit.

"Bun-"

"Maaf,permisi sebentar nyonya Kim,kami akan memeriksanya."

Jiwon segera menarik tangan bundanya,dan berjalan keluar dari ruang inap Earth.
Jungkook langsung menggenggam kedua tangan Jiwon.
Tak lama kemudian Jiyon datang berlari keluar dari arah kamar inap Chaeyon yang kebetulan hanya berjarak 2 kamar saja.

"Bunda!?"

"Ada apa Jiyon?"

"Chaeyonie sadar!Chaeyonie sudah bangun bunda!"

Tanpa pikir panjang ketiganya langsung berlari kearah kamar inap Chaeyon.
Saat masuk,dapat mereka lihat Chaeyon yang diajak mengobrol kecil dengan sang kakak ipar yaitu Leang.
Leang pun menoleh kearah pintu,memberitahukan agar mereka segera memanggil dokter.
Jiyon pun langsung berlari lagi,untuk memanggil dokter.

"Kalian keluarlah dulu,saya akan memeriksa nya."

Jungkook tidak bisa menahan air matanya,antara perasaan senang bahagia dan juga sedih menjadi satu.
Jiyon mendekat dan memeluk halus sang bunda.

"Chaeyonie,dan juga Earth hikss.."

"Ssstt,bunda tenanglah,bunda sudah terlalu banyak menangis,kita berdoa dan serahkan semuanya kepada yang maha kuasa."

Jungkook hanya bisa mengangguk,dan menyerahkan semuanya kepada yang maha kuasa.

••

T B C 🖤