•80•

780 68 0
                                        

••

Jiyon turun dari mobil dan menyeret koper besar nya,sedikit menolehkan kepalanya dan mengangguk kecil.
Jason mengerti,dan langsung menjalankan mobilnya.
Jiyon kembali berjalan menuju kearah pintu,menekan bel dan menunggu sejenak–

"Selamat datang di kediaman nyonya Kim Hyesun,OPPA!!!"

Chaeyon memekik keras dan memeluk erat tubuh kurus Jiyon.
Siempunya hanya tertawa kecil dan membalas pelukan hangat ini.
Jungkook dari arah belakang datang dan ikut memeluk keduanya.
Jiyon merasakan hati nya teremas dengan kuat,bagaimana tidak bayang-bayang ayah nya senyuman ayah nya tergambar jelas didalam benaknya.

"Sudah,ayo masuk."

Jungkook menarik pelan tangan Jiyon dan juga Chaeyon.
Ketiganya langsung berjalan masuk menuju keruang tamu.
Nenek yang baru datang dari arah dapur,bergegas menghampiri mereka tanpa aba-aba apapun beliau langsung memeluk Jiyon.

"Apa kabar nek?"

"Kabar baik sayang,Jiyon bagaimana?"

"Eum ya begini hihihi baik baik saja."

Jungkook menatap kearah ibu,keduanya seketika saling bertatapan.
Mereka sudah menduga keadaan rumah di Seoul pasti sedang kacau,buktinya Jiyon sudah kemari tanpa adanya Leang bahkan Jiwon sekalipun.

••

Jiwon bersama Leang menuju ke cafe yang ada diujung jalan.
Yap,ini bukan keinginan Leang tetapi ini adalah keinginan Jiwon.
Keduanya masuk secara bersamaan,membuat atensi semua orang yang berada didalam cafe itu pun tertuju kepada mereka.
Bagaimana tidak,dua orang tampan tegap tinggi dengan setelan jas hitam memasuki cafe itu secara bersamaan.

Jiwon merotasi bola matanya lantas berjalan menuju kearah meja yang ada diujung,Leang hanya mengikuti saja.

"Kita disini dulu,sekalian membicarakan tentang ayah."

"Iya Hyung."

Jiwon menatap sekeliling cafe,mencari sesuatu.
Dan langsung menemukannya.
Jihoon menghampiri meja Jiwon dan juga Leang.
Sialan,untuk beberapa kalinya jantung Jiwon berpacu.

"Pesanannya?"

"Seperti biasa nya."

Jihoon mengangguk kecil,lalu melesat pergi.
Leang menatap Jiwon nampaknya Jiwon sudah sering kemari jadi hanya dengan mengatakan seperti biasa nya pelayan itu langsung mengetahuinya.

"Oh ya Hyung,apa bibi Lyn mengetahui semuanya?"

"Sepertinya sudah,tapi mau bagaimana lagi bibi Lyn pasti sangat kecewa pada ayah."

"Kau benar Hyung."

••

Lyn menatap debur ombak yang besar,posisi sekarang berada di pantai.
Lyn benar-benar meninggalkan semuanya,kekecewaan yang begitu besar membuatnya sangat membenci Taehyung.

"Jangan pernah memberi nafkah keluarga dengan uang itu Tan!aku tidak rela anak-anak ku ikut berdosa karna ulah mu!"

Plak!

"Apa yang kau bicarakan ha?!justru dengan ini kita akan kaya raya!"

"Tae?apa ini yang ada didalam tas ranselmu?jangan katakan kau juga melakukan hal yang sama seperti ayahmu."

"Tae terpaksa bu,karna dengan itu Tae bisa mendapatkan uang lebih."

Bugh! Bugh!

"Aku membencimu sialan!KEPARAT!tidak berguna!cukup ayah yang seperti itu Oppa!kenapa kau juga malah!hikss–"

"Maafkan Oppa lyn."

"AKU TIDAK AKAN PERNAH MEMAAFKAN MU!!AKU TIDAK SUDI MEMPUNYAI SEORANG OPPA YANG JAHAT SEPERTI MU!"

Air mata Lyn lolos begitu saja,tangannya bergetar hebat.
Semua kenangan pahit kembali terungkit itu semua bukanlah hal yang mudah.
Lyn berusaha bangkit dari keterpurukannya tapi justru terpeleset lagi.

••

T B C ✨

Mine!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang