Volume 07 - Bab 01

303 14 0
                                    

Volume 07 - Titik balik

Bab 01 - Perkembangan Pesat

Suzette, yang telah kembali ke ibu kota untuk mengumpulkan informasi, menghubungiku sekali lagi.

Dia telah melakukan yang terbaik untuk membantu kami di tengah pekerjaannya sebagai pejabat parlemen.

Dengan bantuan ayah Mio, yang juga duta besar, dia sepertinya mendapatkan beberapa informasi berguna.

Kami harus menunggunya dengan antisipasi dan kecemasan, dengan harapan bahwa kami akan mendapatkan detailnya setelah kami bertemu dengannya.

Informasi yang berguna adalah senjata yang ampuh, tetapi juga berbahaya.

Itu sebabnya aku khawatir tentang keselamatannya.

Pada hari yang ditentukan, Irene, walikota, dan aku pergi keluar untuk menyambut Suzette.

Segera setelah itu, kereta yang dikendarai Suzette muncul dengan aman di depan rumah.

Irene dan aku bergegas menyambutnya.

Suzette dengan cepat keluar dari kereta yang sama, sedikit lebih kecil seperti sebelumnya.

「Selamat datang kembali, Suzette-sama. Aku senang melihatmu aman.」

「Terima kasih atas kerja bagusnya. Silakan, masuklah.」

「Y-ya, terima kasih. Senang sekali bisa kembali.」

Suzette menjawab, meskipun dengan sedikit malu-malu, kepada kami berdua yang bergegas menyambutnya.

「Kalau begitu ayo masuk. Kami sudah menyiapkan teh untukmu.」

Jadi, kami bertiga berjalan ke dalam mansion.

Begitu kami tiba di kantor Irene, pelayan sudah membuatkan teh untuk kami.

Setelah menunggunya meninggalkan kamar, Irene segera memotong suasana.

「Sekali lagi, biarkan aku langsung ke intinya. Jenis informasi apa yang kamu dapatkan kali ini?」

Di mata serius Irene, Suzette menganggukkan kepalanya dengan tegas.

「Ini. Tampaknya kepala menteri yang mempromosikan diskriminasi dalam penampilan telah mengajukan cerai dengan istrinya. Istri itu ...... seperti yang kamu harapkan, tidak terlalu cantik.」

「Begitu ......」

Irene hanya bisa bergumam. Orang itu sendiri telah dianiaya karena penampilannya, yang membuatnya membangun kota sebagai tempat bagi wanita seperti dia untuk pergi. Aku kira dia memiliki pemikirannya sendiri tentang masalah ini.

Bahkan aku, yang sebenarnya tidak didiskriminasi, berpikir itu adalah hal yang mengerikan.

「Untungnya, massa masih kesulitan menerimanya sebagai alasan yang sah untuk bercerai, meski dengan semua diskriminasi yang meluas. Namun, jika ini terus berlanjut, itu hanya akan menjadi masalah waktu.」

Aku merasa ekspresi Irene-san dipenuhi dengan kekesalan dan lebih dari itu, kesedihan.

Bahkan Suzette, yang diinterogasi, memasang ekspresi pahit di wajahnya.

Reversed Paralled World Messiah (Bahasa Indonesia) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang