Reversed Paralled World Messiah (Bahasa Indonesia)

Volume 07 - Bab 06

Volume 07 - Titik Balik

Bab 06 - Pengakuan Annette

「――Bisakah kamu mengambil nyawaku juga?」

Kata-kata yang keluar dari mulut Anette membuatku terdiam.

Hukuman macam apa yang dia tanggung untuk meminta orang asing sepertiku untuk membunuhnya? Bahkan dengan semua pengalamanku, aku bahkan tidak bisa membayangkannya.

Bagaimanapun, aku harus melakukan sesuatu tentang dia.

「K-Kau salah, Nyonya. Aku bukan perampok dan aku tidak punya niat untuk mengambil hidupmu. Itu……」

Saat aku berhenti sejenak, bertanya-tanya di mana aku harus mulai menjelaskan, Anette-sama menatapku seolah aku bukan apa-apa. Sesaat di sana, kecantikan yang lesu itu agak menakutkan.

「Aku tidak berencana menangkapmu, jadi yakinlah. Pertama-tama, tidak ada yang akan mencoba membantuku menangkapmu.」

「Tolong, dengarkan aku dulu. Nama ku Tomoaki. Aku datang ke sini untuk melihatmu, Anette-sama, karena memiliki sesuatu yang aku ingin kau bantu. Pertama-tama, aku minta maaf karena tiba-tiba menerobos masuk tanpa izin.」

Aku perlahan mengangkat kepalaku, yang sebelumnya diturunkan sebagai permintaan maaf. Anette memutar matanya ke arahku seolah dia melihat sesuatu yang sangat aneh.

「Yah, aku benar-benar ingin berbicara denganmu, tapi sepertinya mereka tidak akan membiarkanku melihatmu kecuali aku melakukannya dari belakang.」

Tentu saja, akan jauh lebih baik jika mereka mengizinkan Suzette untuk bertemu langsung.

Namun, karena itu sangat tidak mungkin, kami telah merencanakan strategi ini sebelumnya.

「Kamu ada urusan denganku? Betulkah?」

Dia menatap lurus ke arahku dan aku balas menatapnya juga. Kami terus menatap itu untuk beberapa saat, sampai akhirnya dia mengangguk dan membuka mulutnya untuk berbicara.

「Begitu. Cukup tidak biasa, tapi masih bisa diterima. Lanjutkan.」

Meski masih setengah curiga, sepertinya dia mau mendengarkanku sekarang.

Dari sana, aku memberi tahu dia tujuan datang menemuinya. Bahwa aku datang untuk mengetahui apa yang dilakukan mantan suaminya, menteri, dan untuk belajar tentang gerakan dan rahasia faksi faceis dan mengapa mereka begitu mempromosikan diskriminasi berdasarkan penampilan.

「Hmm, aku mengerti sekarang.」

Dia bergumam, tapi nadanya menunjukkan kurangnya minat. Payudaranya yang besar bergetar saat dia menyilangkan tangan di bawahnya.

Kemudian, dia membuka mulutnya, sambil menatapku dengan sikap menilai.

「Dan mengapa Tomoaki ingin mengetahui kelemahan dari para pemimpin mayoritas? Kamu terlalu muda untuk menjadi pendeta berikutnya. Namun, aku yakin kamu akan mendapatkan tempat yang cukup bagus jika mau mengisinya.」

「Tidak terpikirkan hal seperti itu.」

Aku langsung menyangkalnya.