Reversed Paralled World Messiah (Bahasa Indonesia)

Volume 05 - Bab 07

Volume 05 - Kepercayaan Eros

Bab 07 - Layanan Hati Seorang Biarawati

Saat aku mengobrol dengan Marietta, aku melihat sesuatu yang aneh. Itu adalah tubuhku terasa lebih panas dan lebih panas.

Awalnya, aku pikir, mungkin karena minum teh panas? Tapi itu tidak hilang bahkan setelah beberapa menit aku mengosongkan cangkirnya.

Aku menjadi panas di dalam diriku, dan pikiranku mulai menjadi sedikit linglung.

Sejak saat itu, aku tahu bahwa jika aku tinggal di sini lebih lama lagi, aku akan mendapat masalah.

「Uhm, Marietta? Sudah larut, jadi sebaiknya aku pulang sekarang. Kami akan melanjutkan pembicaraan lain kali ……」

Jadi, aku mencoba untuk bangun, tetapi kakiku mengkhianati pemikiranku.

Aku tersandung.

「Ara, kamu baik-baik saja?」

Aku segera ditolong oleh Marietta.

「Ya, hanya sedikit sakit ringan di kepala. Jangan khawatir, aku masih bisa melakukannya sendiri.」

Tapi ketika aku mengatakan itu, aku tidak tahu apakah kesadaranku sedang mengolok-olokku, tapi senyuman Marietta yang biasa telah menjadi …… agak menyeramkan karena suatu alasan.

「Itu tidak bagus, Tomoaki-sama. Kamu jelas sedang tidak enak badan. Jika mau, kamu dapat dengan bebas menggunakan tempat tidur untuk beristirahat.」

「…… tapi, bukankah itu buruk?」

「Apa yang buruk tentang itu? Juga, ini adalah gereja, tahu? Aku tidak ingin mendapat pembalasan dosa jika aku mengusir seseorang yang kesulitan, terutama yang sakit.」

Dengan semua yang dikatakan, aku tidak lagi berdebat dengannya.

Aku berbaring di tempat tidur seperti yang disarankan Marietta.

Tapi, Kenapa, tubuhku terasa semakin panas dan semakin panas ……

Tidak bagus, ini tidak bagus. Aku perlu minum air.

Saat aku hendak mengangkat tubuhku, Marietta duduk di tempat tidur, menempatkan dirinya tepat di sampingku.

「Bagaimana perasaanmu? Apakah kamu sakit kepala?」

「Kepalaku sedikit pusing, tapi tidak terlalu sakit.」

「Itu terdengar baik. Ini pertama kalinya aku menggunakannya pada seorang pria.」

「…… apa katamu?」

Marietta mengatakan sesuatu yang aneh yang mau tidak mau aku tanyakan balik.

「Aku minta maaf karena tidak memberitahumu sebelumnya. Teh yang baru saja kamu minum memiliki efek meningkatkan libido orang yang meminumnya. Aku belum pernah menggunakannya pada pria, sampai sekarang.」

Dengan kata-kata itu, aku akhirnya menyadari bahwa aku telah terjebak.

「Kenapa kamu melakukan ini……」