Volume 04 - Bab 08

508 30 0
                                    

Volume 04 - Alasan Keberadaanku

Bab 08 - Undangan Gadis Bertelinga Kucing 02

「H-hei, Nina !?」

Aku yang tadi didorong ke bawah dipeluk erat oleh Nina hingga tak bisa bergerak.

Itu sangat cepat sehingga sulit dipercaya bahwa dia sangat lemah dari klimaksnya sekarang.

「Aaah, bau tuan jadi lebih kuat sejak kamu keluar.」

Nina dengan manis mengendus sambil memelukku.

Aku belum membasuh tubuhku sejak kemarin, tapi tetap saja, cukup memalukan untuk diendus begitu agresif.

「Aku baru saja menyeka tubuhku dan menuju ke Irene setelah itu. Juga, kita sudah melakukannya sekali, tahu?」

「Tidak mungkin.」

Aku kira aku dalam situasi tanpa harapan sekarang.

Tidak ada pilihan lain selain terus berjalan sampai Nina puas.

「Tuan, diman kamu menginginkannya selanjutnya? Apakah itu ada di mulutku, tanganku, atau apakah itu akan ada di dalam diriku lagi?」

Dia berguling menjauh dariku, lalu mengungkap bagian rahasianya saat dia merayuku.

Lubang tempat dia menahan penisku sampai beberapa saat yang lalu kembali tertutup rapat, persis seperti di awal.

Tapi yang pasti, bagian dalamnya penuh dengan banyak air mani yang baru saja aku keluarkan.

Hanya dengan memikirkannya saja sudah membuatku terangsang.

「Kamu gadis nakal, merayu pria seperti itu.」

Belum lama ini, aku pikir dia adalah gadis yang murni, dan sekarang dia mengundang ku masuk seperti iblis kecil.

Ya, aku adalah orang yang memicu hal itu terjadi, tetapi tidak pernah dalam pikiran, itu akan menyebabkan hal seperti ini.

Meskipun aku tidak berharap banyak, aku tetap berusaha meyakinkannya.

Lagipula, aku perlu mendidiknya untuk tidak merayuku secara tidak perlu seperti ini di tempat terbuka.

Tidak peduli seberapa bebasnya dunia ini secara seksual, masih ada saat-saat dimana aku masih merasa sedikit tidak menyenangkan.

Aku tidak ingin gadis ini menjadi pelacur di depan manusia lain setiap hari karena aku mengambil keperawanannya. Mungkin karena aku merasa agak posesif?

Mungkin itu keegoisan, sama halnya dengan Irene dan wanita lainnya.

「Nina, kemarilah.」

Aku meraih lengan Nina dan menyeretnya dengan kasar ke arahku.

Kemudian, aku membaringkannya pada punggungnya dan menutupinya dengan tubuhku.

「Bersiaplah, Nina.」

「Nyaa? Silahkan?」

Reversed Paralled World Messiah (Bahasa Indonesia) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang