42-eps

184 26 2
                                    

Semua tokoh dalam cerita ini milik JK Rowling

(ada tambahan tokoh dari author)

.

.

.

Sabine melangkah naik tangga dan masuk kedalam kamar perempuan. Ia membanting pintu itu kencang. Ia benar benar marah dengan apa yang dilakukan Jeff. Bagaimana bisa dengan mudahnya Jeff mempermainkan perasaannya seperti itu. Jeff tidak pernah tahu apa yang sebenarnya dirasakan Sabine.

Namun Sabine juga tak sadar bahwa ia telah mengejutkan orang yang ada didalam kamar itu. Yap. Rhea masih ada di kamar itu sambil memainkan gitar. Tapi Rhea juga berhenti bermain karena tiba tiba saja Sabine masuk.

Dari Sabine maupun Rhea sama sama terkejut.

"Rhe?", ucap Sabine

"Sabine?", balas Rhea

Lantas Rhea langsung mendekat dan duduk di samping Rhea, di ranjang yang sama. Rhea lekas melepaskan dan meletakkan gitarnya itu. Rhea juga memperlihatkan wajah bingungnya. Sedangkan Sabine berekspresi bingung sekaligu sedih.

"hey Sabine.. kau kenapa?", Rhea mulai bertanya

Sabine menggeleng pelan. Lantas menjawab, "kurasa sekarang aku ingin belajar membenci Jeff. Dia benar benar tidak tahu sopan santun. Satu satunya yang dia tahu mungkin hanya makan"

Rhea mengangkat kedua bahunya, "ok tell me what's wrong?"

Sabine diam sebentar. Lalu merunduk. Dia sebenarnya ingin menceritakan sesuatu pada Rhea sudah sejak lama. Tapi Sabine tidak mau merusak suasan hati Rhea hanya untuk memikirkan apa yang ingin disampaikan Sabine. Tapi kali ini Sabine tidak dapat menahannya. Ditambah, perlakuan Jeff kali ini sudah kelewatan. Selama ini, Sabine masih sabar dengan candaan candaan yang keluar dari mulut sahabatnya itu. Tapi kali ini, mungkin Sabine sudah sedikit rapuh sehingga tidak mampu menahannya lagi.

Maka Sabine mulai berucap. "aku menyukai Jeff", tapi dia mengucapkannya dengan volume suara yang sangat kecil hingga Rhea harus mendekatkan telinganya karena tidak terlalu mendengar perkataannya dengan jelas.

"ha? apa yang kau katakan. Tolong perbesar suaramu", ucap Rhea

Sabine memutar kedua bole matanya. "ergh..". Lantas ia menarik lengan Rhea untuk bisa lebih dekat ke telinga Rhea. "aku menyukai Jeff, Rhe", bisiknya.

Lalu saat sabine melepaskan lengan Rhea, Rhea langsung menutup mulutnya yang sudah menganga terkejut mendengar berita baru dari sahabatnya itu. Lalu tiba tiba Rhea tersenyum. Memegang kedua bahu Sabine dan mengguncangnya.

"itu bagus. Sudah kuduga kau pasti memiliki sesuatu pada Jeff. Dan tentu ini sangat bagus. Maka lanjutkan", Rhea berucap dengan semangat.

Tapi ekspresi Sabine tidak berubah dan masih tetap merunduk diam.

"erh.. Sabine? you ok?", Rhea langsung mengubah mukanya jadi bingung karena melihat wajah Sabine yang sedih itu.

Lantas Sabine langsung menghadapkan wajahnya keatas. Dan lagi lagi Rhea menganga. Mata Sabine sudah menggenang bahkan ia juga sudah meneteskan satu tetes air matanya. Maka, Rhea langsung menarik Sabine kedalam pelukannya.

Rhea dapat mendengar tangis Sabine yang sangat keras itu. Sabine jelas tidak dapat menahan tangisnya. Bahkan ia juga tidak peduli bahwa ia sedang membasahi baju orang lain dengan tangisnya itu. Tapi Rhea juga mengabaikannya. Ia tentunya akan lebih mementingkan perasaan temannya. Rhea belum tahu secara spesifik apa yang sebenarnya terjadi. Tapi Rhea juga tidak mau mempertanyakan hal itu sekarang. Setidaknya, sampai Sabine benar benar mau menceritakannya sendiri.

ABOUT US-Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang