Semua tokoh dalam cerita ini milik JK Rowling
(ada tambahan tokoh dari author)
.
.
.
Pagi hari kembali datang untuk memulai senyuman matahari. Pagi yang cerah, awan awan terlihat mendukung. Angin sejuk bertiup untuk membuat rerumputan bergerak dan menari. Sudah jelas pagi ini sangat memberi semangat pada siapapun yang bangun pagi ini.
Bahkan Rhea yang akhirnya memutuskan untuk tidur setelah percakapan berat nya semalam dengan Minerva dan Snape. Rhea sudah bangun dari jam setengah tujuh pagi. Tapi dia tidak mau membangunkan Snape.
Dan ya, Snape juga akhirnya memutuskan untuk mengistirahatkan tubuhnya setelah percakapan panjang. Yang mana, jelas Snape butuh tidur walau hanya sebentar. Maka dari itu, Rhea yang melihat wajah tenang Snape saat tidur, tentu tidak tega jika membangunkan pria besarnya itu.
Rhea yang sudah bangun itu segera merapihkan pakaiannya dan segera beranjak kedapur kecil yang ada di ruangan Snape ini. Rhea yakin sudah ada beberapa anak murid yang berkumpul di aula besar untuk sarapan. Tapi ternyata Rhea lebih tertarik untuk memeriksa bahan makanan yang ada didapur Snape.
Membuka kotak besar yang ada disana, dan hanya mendapati susu putih dan susu coklat dingin, dua lembar roti gandum, dan selai kacang yang tersisa satu sekup saja. Memang hanya itu yang Snape punya di dapurnya. Kebetulan, Snape bukanlah orang yang senang sarapan berat. Dia bahkan hanya perlu meminum segelas susu untuk mengisi perutnya.
Maka Rhea yang memang sudah mengurungkan niat untuk sarapan di ruangan Snape ini, langsung mengambil semua bahan yang ada di kotak itu. Meletakkannya di atas meja kerja Snape yang masih banyak perkamen perkamen tugas para murid.
Dan jelas, tidak lain yang akan dibuat Rhea adalah roti gandum isi selai kacang. Hanya itu yang bisa ia buat untuk makanannya. Tapi sebelum itu, ia menuangkan susu putih ke dua gelas yang ia juga sudah ambil tadi. Lantas dua gelas susu itu ia tuang kembali di kuali yang bersih. Menyalakan api ditempat perapian masak. Menyalakan api itu dengan mantra yang pernah ia pelajari. Menggantung kuali itu pada tiang horizontal di atas api itu. Rhea ingin menghangatkan susu dingin itu. Dan dua gelas, tentunya satu lagi ia buat untuk Snape.
Sambil menunggu susu yang sedang dipanaskan, Rhea segera mengambil selembar roti dan mulai mengoleskan selai kacang itu dengan rata. Hanya setengah bagian roti itu. Dan setelah itu, ia lipat menjadi dua bagian. Mengingat selai kacangnya juga sisa sedikit jadi dia harus pandai berbagi untuk dua lembar roti. Demikian ia juga melakukan olesan yang sama pada roti gandum satunya lagi.
Yang mana sejujurnya, Rhea tidak terlalu suka roti gandum. Ia lebih suka roti tawar polos. Dan bahkan Rhea juga tidak terlalu suka dengan susu dipagi hari. Dia lebih senang minum kopi hitam atau setidaknya kopi susu. Tapi tidak ada kopi yang bisa ia buat dari dapur Snape. Mengingat, Snape adalah kebalikan dari Rhea. Suka roti gandum, dan susu. Jadi jelas Snape pasti hanya men-stok makanan yang ia suka saja.
Ada penyesalan sedikit yang terlintas di benak Rhea. Yang seharusnya bisa makan di aula, yang jelas sudah pasti semua itu lezat. Tapi meninggalkan Snape tanpa membangunkannya untuk berpamitan itu rasanya aneh buat Rhea. Dan perut Rhea sudah tidak sabar terisi jadi terpaksa harus menerima apapun yang Snape punya.
Sementara itu, susu di kuali sudah berbunyi meletuk letuk tanda sudah mendidih. Maka Rhea juga segera mengambil lagi kuali itu. Meletakannya lagi diatas meja kerja Snape. Mengambil sendok yang berbentuk seperti sekup panjang. Dan membagi susu itu di dua gelas secara rata.
KAMU SEDANG MEMBACA
ABOUT US-
FantasySetelah perang besar dalam mengalahkan Voldemort, ternyata banyak hal hal yang tak terduga terjadi. Sesuatu yang membuat dunia sihir bertanya tanya kembali. Severus Snape, seorang yang menyedihkan, merasa kembali bangkit ketika gadis bernama Rhea ha...