Semua tokoh dalam cerita ini milik JK Rowling
(ada tambahan tokoh dari author)
.
.
.
Pagi ini, cerah seperti biasanya. Matahari terbit dan menghangatkan seisi sekolah dengan cahayanya. Beramai ramai warga sekolah menuju aula besar. Hari baru telah kembali dimulai. Hanya perlu menunggu seminggu lagi setelah itu mereka akan di bebaskan dari tiap tugas di sekolah mereka. baik Staff maupun para murid.
Sabine, Jeff, Tom, dan Gail, masih gelisah dengan hilangnya Rhea. Semua warga sekolah sudah mengetahui ketidak adaan Rhea itu. Jelas beberapa dari mereka, khususnya mereka yang memiliki relasi dengan Rhea, akan merasakan kehilangan salah satu teman mereka. Tapi mau tidak mau mereka harus tetap menjalankan hari mereka seperti biasanya. Dan jelas, Headmaster harus bisa mengatasinya setenang mungkin tanpa membuat para muridnya ketakutan.
Tapi semua itu buyar. Para murid yang sedang asyik berbincang di meja mereka masing masing, langsung terdiam seraya Headmaster mereka melangkah masuk di tengah tengah ruangan aula besar. Membuat semua kepala menoleh melihat headmaster mereka masuk dengan langkah cepat. Dan terlebih, dengan raut wajahnya yang benar benar cemas. Tidak bisa lagi di tutupi. Minerva sangat lah khawatir.
"ada apa?", tanya Sabine pada sahabat sahabatnya
"entah lah.. sebaiknya bukan kabar buruk selanjutnya", jawab Jeff yang mendengar.
Tak lama setelah itu, Minerva langsung sampai di depan mimbarnya. Secara otomatis, sayap burung hantu itu segera mekar, seakan tahu bahwa ada orang yang hendak berbicara penting. Sedangkan para staff yang lain juga hanya bisa melihat Minerva dengan cemas. Hanya beberapa yang tahu. Seperti Professor Ronoris, dan juga madam Pince.
Maka tanpa ragu dan basa basi panjang, Minerva memberi tahu seisi aula, apa yang terjadi.
"Professor ramuan kalian tidak ada pagi ini", ucapnya keras.
Baru saja satu kalimat yang dikeluarkan sang Headmaster, tapi para murid sudah tidak tahan ingin menggerakan bibir mereka, saling berbisik.
"hah? Professor ramuan, maksudnya Professor Snape?", "ya bagus lah gak ada, biar gak banyak tugas, udah mau libur masa ada tugas", "igh masa gak ada si? Esai ku belum di kumpul lagih..", "lah, Professor Snape bukannya sering ilang pagi pagi ya?", "palingan masih di ruangannya, tidur kali. Dia kan gak pernah ikut sarapan", "gak ada Rhea, gak ada Professor Snape.. biasalah lagi main kali", "ya elah Professor Snape doang, peduli banget si sampe diumumin gini". Begitu lah desas desus yang terdengar gema di aula besar.
Namun dengan cepat, keributan mereka dipecah dan kembali diheningkan oleh headmaster.
"tidak hanya Professor Ramuan kalian", semua kembali menoleh kedepan. Siap mendengarkan kelanjutan kisah Minerva. "aku menugaskan beberapa pihak kementrian. Sirius Black, dan Harry Potter. Aku tahu situasi di sekolah ini tidak lagi aman. Aku butuh bantuan beberapa auror untuk berjaga di sekolah ini. Dan mereka juga menghilang pagi ini. Aku tidak menemukan mereka bertiga. Kita kehilangan tiga sosok yang menjaga sekolah ini. Mungkin kalian akan senang mendengar Professor kejam kalian hilang. Tapi dia satu satunya Professor yang tahu segalanya. Bagaimana pun, Severus berperan sangat penting pada sekolah ini. Kalian tidak akan pernah bisa tidur tenang jika tidak dengan Professor Snape..."
"..aku tidak yakin sekolah ini akan aman untuk waktu lama kedepannya. Maka.. harus ku katakan. Dengan sangat berat hati..", ucap Minerva. Lantas ia menoleh ke kiri, ke kanan, dan melihat kebelakang, ke pada para rekan rekannya. Lekas itu kembali melihat para murid. Menghembuskan nafasnya. "aku harus segera memulangkan kalian semua..", selesainya.
KAMU SEDANG MEMBACA
ABOUT US-
FantasySetelah perang besar dalam mengalahkan Voldemort, ternyata banyak hal hal yang tak terduga terjadi. Sesuatu yang membuat dunia sihir bertanya tanya kembali. Severus Snape, seorang yang menyedihkan, merasa kembali bangkit ketika gadis bernama Rhea ha...