69-eps

241 21 1
                                    

Semua tokoh dalam cerita ini milik JK Rowling

(ada tambahan tokoh dari author)

.

.

.

Tak terasa bulan sudah memunculkan diri di langit. Tapi tak henti hentinya orang berlalu lalang kesana kemari. Beberapa duduk di bangku tepi jalan. Ada yang masih senang mengayuh sepedanya. Sama seperti angin yang masih bersemangat untuk terus bertiup

Demikian juga senyum seorang gadis berumur 15 tahun yang belum pudar. Dimana Rhea memutuskan untuk melupakan masalahnya sejenak. Dan memunculkan senyum lebar setiap kali angin berhasil meniup helaian rambutnya.

Dingin, sejuk, suasana damai walau sedang ramai, menjadi satu. Rhea yang dari tadi mendapat lelucon tentang 'bajunya yang tidak lengkap', tidak mulai menutup kedua lengannya dengan telapak yang hangat. Dan dengan dibantu kekasihnya, Snape.. Snape merangkul Rhea semenjak mereka duduk di suatu taman di rerumputan. Menghabiskan waktu disana hanya untuk berbincang soal 'nama anak', 'hubungan kasmaran mereka'. Tapi sering kali Snape mengecohkan topik itu dengan 'posisi bermain'.

Rhea terkekeh mendengar kekasihnya selalu mengungkit soal itu. Tetapi dilain sisi, Rhea tidak bisa membohongi dirinya bahwa dia juga seringkali memikirkan permainan mereka berdua di atas ranjang. Yang sudah beberapa kali mereka lakukan. Yang masih mengejutkan sampai sekarang adalah ini pertama kalinya mereka sama sama melakukan permainan ini. Tapi entah mengapa, mereka sama sama memodifikasi setiap kali ingin 'bermain'.

"so.. Phineas Abernathy Snape, ha?", ujar Rhea

"laki laki. and also Brienne McQuairre Prince untuk perempuan", lanjut Snape

Lantas mereka berdua tersenyum dalam hening.

Tapi tak lama kemudian, Snape mengerutkan keningnya, menghadap Rhea. "may I ask?"

"sure.."

"what it 'McQuairre'? are you trying to copy 'Mcgonagall's' name atau-"

"aku suka nama Skotlandia. Nama nama klan yang berperang melawan inggris yang kejam. Kau tahu? Inggris dulu sangat kejam. Mereka haus akan kekuasaan. Aku belajar di sekolah lama ku tentang sejarah Inggris. Tapi lihat lah sekarang.. kota ini bahkan selalu dinanti nantikan semua orang. Tegur sapa dan hormat mereka satu sama lain.. bisa ku katakan.. sangat mengagumkan, Severus..", jelas Rhea

Snape hanya balas tersenyum. Ia senang melihat gadisnya terlihat damai. Tidak memikirkan masalah masalahnya. Snape juga senang jika Rhea mau bercerita walau cerita itu bukan lah sesuatu yang penting. Yang artinya, urusan urusan kecil saja, Rhea tidak akan menyembunyikannya dari Snape.

Hening dan dingin di sekitar mereka, tapi kehangatan yang menyelimuti mereka. Snape yang sedang melihat gadisnya masih diam melihat kedepan memutuskan untuk memberi Rhea satu kecupan di kening gadisnya.

*CUP

Rhea menoleh ke kanan ke arah Snape. Lagi lagi tanpa alasan, Rhea mulai menggenang. Ia tidak bisa menahan tangisannya tiap kali ia melihat mata Snape yang hitam itu. Mata yang selalu menunjukkan kesedihan. Entah mengapa rasanya seperti kosong.

bullshit dengan ramalan itu Rhe.. Severus sepertinya belum pulih. Matanya tidak bisa berbohong. Dia jelas masih merasa banyak kesedihan. Bahkan Severus tidak perlu bersusah payah menetes kan air matanya. Karena matanya selalu berkilau dan berkaca kaca layaknya orang yang gak bisa bahagia. Lakuin sesuatu Rhea buat dia.. Severus mungkin butuh.., ucap Rhea dalam hati

ABOUT US-Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang