45-eps

182 24 1
                                    

Semua tokoh dalam cerita ini milik JK Rowling

(ada tambahan tokoh dari author)

.

.

.

Sementara Rhea dan para murid Grade satu sedang dalam pelajaran Herbology, lain untuk grade 3.. mereka sedang ada di pelajaran Transfigurasi. Dan seperti biasa, mereka semua mengantuk karena Professor Mcgonagall lebih banyak menjelaskan tentang sejarah transfigurasi dibanding mempraktikannya.

Dan sebenarnya, Professor Mcgonagall itu belum setuju jika murid murid grade 1-3 di ajarkan transfigurasi. Dia sebagai headmaster merasa bahwa ilmu hitam, transfigurasi dan juga ramuan adalah pelajaran yang sepertinya tidak cocok untuk anak yang masih terlalu remaja.

Bisa saja ia hilangkan itu. Namun para rekan dan staff nya yang lain, lebih setuju jika para murid itu segera diajarkan beberapa ilmu ilmu dasar yang menjorok ke arah penyihir hitam. karena biasanya penyihir jahat itu menggunakan ilmu hitam, transfigurasi, atau bahkan ramuan.. maka staff yang lain setuju jika sejak dini, para murid sudah mengetahui hal hal seperti itu. Maka Professor Mcgonagall tetap mengadakan pelajaran itu untuk grade 1-3

Tapi tetap saja, rasanya seperti sia sia. buktinya, sekarang bahkan tidak ada yang mendengarkan Professor Mcgonagall yang sedang menjelaskan. Mungkin akan berbeda jika Snape yang mengajar. Snape tidak perlu bersusah payah meminta perhatian. Karena seraya Snape masuk ke kelasnya, semua perhatian itu langsung tertuju pada si kelelawar bawah tanah itu.

"students.. please attention.", saat Professor Mcgonagall berucap seperti ini, barulah mereka memperhatikan. "aku ingin kalian menuliskan sejarah singkat tentang lima orang yang mempengaruhi ilmu transfigurasi ini. dan juga tuliskan mengapa masih banyak orang yang menggunakan trasnfigurasi di masa masa ini", jelas Professor Mcgonagall

Kelas sudah selesai. Semua murid berbondong bondong keluar kelas dengan wajah wajah malas. Untung saja, untuk grade 3, mereka akan menemui pelajaran lagi, nanti setelah makan siang.

Tapi Jeff... Ia sudah menunggu jam selesai kelas transfigurasi dari tadi. Bukan karena malas. Tapi.. ia yakin ini waktu yang cukup tepat untuk berbicara dengan Sabine. Jeff sudah memberi tahu Tom bahwa Jeff akan menemui Sabine dikelas transfigurasi. Tom yang mengerti itu, meninggalkan kelas transfigurasi lebih cepat.

Dan untung bagi Jeff, ternyata Sabine pergi dari kelas itu, tepat setelah semua anak sudah keluar kelas. Jadi sisa mereka berdua yang belum keluar.

Sabine juga sebenarnya sadar bahwa satu satunya orang yang ada disana hanyalah Jeff.. Tapi, Sabine memang baru selesai berkemas sebenarnya. Dan dia memang sedang sangat malas, sehingga pergerakannya juga sangat lambat.

Tapi selesai Sabine membereskan semua, ia langsung berbalik dan melangkah cepat.

"Sabine!", teriak Jeff.

Jeff tentu tidak mau lagi membuang waktunya. Ia juga tidak tahan jika terus seperti ini dengan Sabine. Sabine itu sahabatnya. Tidak mungkin Jeff membiarkan sahabatnya bersedih terus seperti ini.

Sabine sadar. Ia juga berhenti seraya Jeff memanggil namanya. Lantas Jeff pun berlari kecil menuju spot dimana Sabine berdiri.

"kumohon beri aku waktu untuk menjelaskan Sabine. Aku tidak bisa seperti ini. Berada jauh darimu juga sudah aneh rasanya bagiku. Apalagi jika kau menjauhiku seperti ini. Sangat tidak nyaman. Sungguh. Tolong.. aku ingin bicara", ucap Jeff bersedu..

Sabine belum berbalik melihat arah Jeff. matanya sudah mulai menggenang. Ia tidak mau menunjukan air matanya itu pada Jeff. Tapi jujur, Sabine juga sebenarnya tidak bisa menahan ini. Dia juga ingin selalu berada di dekat Jeff. Rasanya aneh jika ia terus menjauh dan menghindari Jeff.

ABOUT US-Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang