Semua tokoh dalam cerita ini milik JK Rowling
(ada tambahan tokoh dari author)
.
.
.
Siang hari ini cukup terik. Sampai para murid bisa dibuat sedikit berkeringat karena panasnya matahari. Kemeja yang di tutupi dengan jubah. Memakai dasi ketat, dan celana panjang, dengan mudah bisa membuat mereka kewalahan kesana kemari untuk menghampiri kelas. Mereka hanya bisa mengharapkan angin yang siang ini.. juga tidak bertiup seperti biasanya.
Para murid yang biasanya tidur dengan penghangat saja, merasa kepanasan sekarang. Apalagi Snape yang tidur di suhu dingin saja tidak menggunakan busananya. Jelas siang ini, pria itu benar benar bisa mati kepanasan.
Pria itu sudah bercucur banyak keringat. Bahkan rambutnya menjadi sedikit basah karena keringat nya itu. Kelas ramuannya yang dingin tidak mampu membuat keringat itu kering. Justru ia semakin kepanasan karena tidak mendapat udara dibawah sana.
Dan tidak juga mendapat banyak hembusan udara di Menara astronomi.
"apakah kau bisa merapalkan mantra untuk membuat ku sejuk, Minerva?", tanya Snape yang berada di dekat balkon Menara.
"apa menurutmu aku bisa? Kenapa kau tidak melakukannya sendiri?", ketus Minerva seraya membuka topinya dan mengipas ngipaskannya pada dirinya.
Ya, mereka berdua ada di Menara astronomi memang hanya untuk mencari angin. Pada awalnya hanya Snape yang ada disana. Tapi tiba tiba Minerva juga muncul di hadapan pria itu. Yang entah mengapa hanya mereka berdua yang terpikir untuk pergi ke Menara astronomi untuk mendapat angin.
"ohhh Severus.. apa kau bisa memberi ku mantra agar bisa lebih sejuk?", tanya Minerva
Lantas Snape langsung berbalik pada wanita itu. Menatapnya tajam. "apa menurutmu aku bisa? Kenapa kau-"
"jelas kau bisa, Severus!", bentak Minerva pada Snape. "kemarilah.. berikan sesuatu yang menyejukkan", lanjutnya
"ergh!", geram Snape
Snape berniat untuk membalas perkataan Minerva tadi. Tapi ternyata Minerva dengan cepat memotong itu. Yang mana Snape jelas tidak bisa melawan atasannya. Atau bisa dibilang 'orang tua' itu.
Snape pun duduk di sebelah Minerva, berjarak sekitar 1 meter. Snape duduk dengan tegap ka arah Minerva. Sedangkan Minerva duduk bermalas malasan menghadap arah balkon sambil masih mengipaskan topi kerucutnya itu. Yang entah bagaimana bisa menjadi kipas alternatif.
Tapi setelah Snape duduk, Snape tidak melakukan apapun. Hanya diam.
Maka Minerva yang sadar itu, langsung menoleh ke arah Snape. "apa yang kau tunggu?", tanya Minerva
"erghh! Bisa bisanya kau meminta ku melakukan ini, Minerva"
"harus ada yang bisa membuat mu patuh, Severus"
"Rheauren Claire sudah cukup bagiku. Kau tidak perlu menambah", ketus Snape.
Lantas Minerva sedikit tersenyum mendengar nama kekasih Snape disebut. Ia senang mendengar betapa dekat nya Snape dengan Rhea.
"diam lah. Dan berikan sejuk, Severus"
"terserah kau. Deprimo!", rapal Snape dengan cepat.
Maka saat itu juga ujung tongkat Snape menghasilkan hembusan angin yang besar tapi masih sanggup di terima manusia. Dan dengan cepat angin itu juga memutar di ruangan walau Menara astronomi adalah tempat terbuka. Sehingga Snape juga mendapat angin kencang itu yang dengan cepat menyejukkan.
KAMU SEDANG MEMBACA
ABOUT US-
FantasySetelah perang besar dalam mengalahkan Voldemort, ternyata banyak hal hal yang tak terduga terjadi. Sesuatu yang membuat dunia sihir bertanya tanya kembali. Severus Snape, seorang yang menyedihkan, merasa kembali bangkit ketika gadis bernama Rhea ha...