82-eps

362 20 5
                                    

Semua tokoh dalam cerita ini milik JK Rowling

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Semua tokoh dalam cerita ini milik JK Rowling

(ada tambahan tokoh dari author)

.

.

.

Semua masih sepi. Belum ada yang membuka matanya untuk melihat apa yang terjadi. Tidak ada suara juga yang terbuka untuk meminta bantuan. Semua lumpuh tenaga dan kelelahan karena peperangan kecil tadi. Tidak ada yang menyangka juga bahwa peperangan ini berakhir dengan semua terkulai lemas dilantai.

Sirius, Harry dan Snape mengira bahwa akan mudah mengalahkan para pelahap maut. Mengingat ada Severus Snape dipihak mereka. nyatanya, pelahap maut itu, lemah. Mereka tidak bisa menahan banyak mantra ketimbang Sirius, Harry dan Snape.

Snape sudah menepati janjinya selama peperangan tadi. Dia tidak pernah menyerang Lemor dengan mantra kematian. Dia tidak mau mengecewakan Rhea dengan melanggar janjinya. Tapi yang Rhea lihat diakhir perang kecil, Lemor melempar mantra yang diciptakan Snape sendiri untuk membunuh Snape. Rhea tak menyangka bahwa ibunya akan melakukan hal sekejam itu. membunuh.

Sampai akhirnya Rhea juga melihat Snape membunuh ibunya. Nyatanya Snape memutar lagi mantra yang di lempar Lemor padanya. Tapi dia pun tak sempat menangkisnya lebih dulu. Dan sekarang Snape terkulai, tanpa bisa menjelaskan pada Rhea apa yang sebenarnya dia lakukan.

Tapi tidak berlangsung lama. Tiba tiba, ada satu pasang mata yang lambat laun membuka. Mengerjap perlahan untuk memfokuskan pandangannya. Lantas, setelah membuka matanya dengan sempurna, dia langsung mendapati seorang gadis yang tertidur pulas di dadanya. Itu Snape. Severus Snape yang membuka mata pertama kali. Tak pernah disangka. Pria yang sebentar lagi menuju kematiannya, bisa bangun lebih dulu dibanding yang lain, yang hanya tak sadarkan diri. Benar benar seorang Snape yang seperti biasanya, tidak lemah.

Lantas Snape menggerakan tangannya mengelus gadisnya sekaligus memastikan bahwa itu benar gadisnya. Snape menyeka helaian rambut yang menutupi mata gadisnya. Leka situ, Snape kembali melihat wajah Rhea yang tertidur pulas. Kali ini, Rhea tersenyum. Tapi matanya tak bisa dibohongi, habis menangis kejar. Pria besarnya mengusap sisa air mata Rhea di pipi tirus Rhea.

"kenapa kau menangis..", bisik Snape pada Rhea yang tak sadarkan diri.

Snape melihat ke sekelilingnya. Tidak ada yang sama dengan dia. Tidak ada yang membuka matanya. Dan Snape mendapati Lemor yang ada disebrangnya. Yang terjatuh dengan banyaknya darah di sekitar wanita itu. lantas Snape kembali melihat Rhea. Dan pada saat itu juga, air matanya menetes. "maafkan aku. Aku tidak menepati janjiku. Aku membunuh Lemor.. harusnya aku saja yang mati. Bodohnya aku mengembalikan mantranya pada Lemor. aku tahu kau marah padaku sekarang. Maafkan aku. Bunuh aku jika kau mau...", ujar Snape pada Rhea yang tidak bisa mendengar sekarang.

ABOUT US-Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang