65-eps

216 21 2
                                    

Semua tokoh dalam cerita ini milik JK Rowling

(ada tambahan tokoh dari author)

.

.

.

Snape mempersilahkan Rhea untuk masuk lebih dulu ke asramanya. Snape membanting pintunya. Dan hanya Rhea yang sedikit terkejut karena bantingan itu. Tidak ada seorang pun yang ada di asrama itu. Semua pintu kamar terbuka dan menunjukan isi kosongnya. Semua murid sudah berlari lari ke studion sekarang. Itulah sebabnya semua itu sepi. Bahkan lorong yang sering para murid lewati saja, tidak ada manusia yang masih berkeliaran saat hendak menyaksikan pertandingan Quiditch.

Itu juga sebabnya Alex sudah merencanakan pertemuan sepi itu dengan Rhea. Tapi itu juga yang menjadi akhir bagi Alex untuk berbicara dengan Rhea. Snape memang mengatakan bahwa dia berjanji Rhea tidak akan pernah bertemu atau melihat laki laki itu lagi. Tapi jika dipikir sekilas, itu cukup sulit di lakukan. Mengingat mereka juga masih satu sekolah.

Dan Alex.. Alex tidak bisa dikeluarkan dengan alasan menggunakan ramuan kepada sembarang murid. Itu adalah perlakuan wajar yang dilakukan 'cinta monyet'. Bahkan Minerva juga tidak bisa menyalahkan Alex karena menggunakan ramuan itu. Karena sebenarnya.. memang hanya Snape lah yang bermasalah jika ada orang yang menuangkan ramuan itu pada gadisnya.

Walau.. Minerva, dan Madam Pince juga akan terkejut ketika mendengar berita itu. Tapi mereka juga tidak mempunyai hak untuk mengeluarkan anak itu dari sekolah karena menggunakan 'Love Potion'.

Tapi walau demikian, Alex bisa dikenakan detensi selama sebulan karena penggunaan ramuan tanpa izin dan juga perkelahiannya dengan Snape. Maka demikian juga dengan Snape. Dia bisa kena detensi karena telah bergulat dengan anak murid. Dimana Seorang Professor tidak boleh melakukan itu. Tapi karena urusan pribadi antara Alex dan juga Snape.. Snape jelas akan melakukan apapun untuk melindungi Rhea.

Sementara itu, Rhea yang dari tadi hanya diam, akhirnya mulai membuka mulutnya.

"apa yang kau maksud tadi, Severus? Amortentia? apa?", tanya Rhea seraya duduk. Dia lagi lagi menahan tangisannya itu. Ia tidak mau terlihat lemah didepan Snape. Lagi pula, sia sia saja jika menghabiskan air mata untuk Alex.

Snape sudah dari tadi menatap Rhea tajam dan dingin. Ia benar benar benci untuk membahas ini. Tapi Snape juga pernah mengatakan bahwa cepat atau lambat, ia harus menceritakan ini pada Rhea. Rhea berhak tahu apa yang terjadi pada dirinya.

Lantas Snape menghampiri Rhea dan duduk di sofa panjang, ditengah ruangan asrama itu. Didepan perapian yang tidak membara itu, mereka berdua hanya duduk diam. Snape belum membuka suaranya untuk bercerita. Dia sebenarnya juga sedikit bingung ingin memberi tahu Rhea bagaimana dan mulai dari mana.

Alih-alih Snape mulai bercerita. Snape justru membuka suaranya untuk-

"aku mau dipeluk", ucap Snape datar.

Rhea menoleh ke arah Snape. Mengerut kan keningnya bingung. Di situasi seperti ini, Snape malah mengalihkan pembicaraannya dengan meminta pelukan dari Rhea. Dan untuk apa pelukan itu sebenarnya.

kok malah minta dipeluk sih? aku butuhnya cerita, Severus.. bukan pelukan-

"iya tapi aku butuh pelukan..", jawab Snape sesaat mendapat pikiran itu dari Rhea.

Lantas dengan wajah yang masih bingung, Rhea menghembuskan nafasnya perlahan. Dia kembali menoleh ke arah Snape seraya mendekatkan posisi duduknya pada Snape. Membuka tangannya untuk mempersilahkan Snape memeluk dirinya.

ABOUT US-Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang