****
Jika kamu memulainya dengan senyum, maka kamu harus mempertahankannya. Tapi jika itu begitu menyakitkan maka lepaskan, mementikan dirimu sekali saja bukan lah tindakan yang egois.
****Tiba-tiba Randu, Stefen, Ikram, Tebe juga Farhan meju selangkah melihat apa benar apa yang mereka liat. Dan benar saja disana telah berdiri, mantan dari anggota Incursio yang diketahui mengkhianati mereka dan bergabung pada geng The Cruel. Josep Chandra Adinata.
Bukan hanya anggota inti tapi juga seluruh anggota Incursio mulai berbincang setelah melihat sosok yang sudah diasingkan seantero SMA Indika. Ya, mungkin dia ada disana namun tidak ada satupun orang yang menganggapnya ada. Cap penghianat telah melekat kepadanya. Selama ini ia menjadi sosok yang paling tidak diinginkan.
Tapi, kenapa sekarang ia berada diantara anak The Cruel, mengapa Josep ada disisi itu.
Throwback
Para anggota The Cruel tengah berada dimarkas mereka hari ini, tidak terlalu ramai tapi suara sorak juga berisik sangat terdengar tidak heran jika markas itu berada cukup jauh dari pemukiman warga. Josep berjalan masuk kedalam markas itu dengan mata yang mengitari seluruh tempat.
Matanya langsung terkunci pada sosok yang akan ia temui, dan tanpa disengaja pula Charles mendapati orang asing yang sempat ia manfaatkan.
"Oho.. Siapa nih yang dateng kesini. Babunya si mak lampir nih." ujar Charles dengan cukup keras hingga banyak mata yang mulai menfokuskan pandangan pada objek yang menjadi pusat sang ketua.
Josep mengayunkan langkahnya kearah Charles yang telah melipat kedua lengannya pada dada. Dengan wajah yang tidak dapat dibaca, Charles menyerahkan sebuah amplop coklat.
"Gue gak tau ini bener atau engga, tapi gue tau lo juga butuh ini sekarang." ujar Josep dengan tangan yang masih terulur memberikan amplop tersebut.
Charles menatap amplop itu lalu kembali pada Josep yang masih berdiri dan tidak bergeming. Bagai sesuatu yang penting ada didalam sana.
Dengan cara merampas yang dapat dikatakn kasar itu Charles merebut amplop coklat itu dan membukanya. Betapa terkejutnya Charles kala melihat apa yang berada didalam amplop itu. Charles menatap Josep dengan dahi yang berkerut dalam.
Didalam sana, ada beberapa foto Auristela. Juga beberapa foto lainnya yang dapat Charles ketahui siapa itu, Karenina Mithaya. Dan beberapa kertas berisi percakapan mereka pada forum chat dan sebuah alat perekam suara. Dan sebuah flasdisk.
"Maksud lo kasih ini ke gue apa? Terus foto-foto ini apa hah?!" ujar Charles dengan memperlihatkan foto Auristela disana.
Terlihat Josep menarik nafas dalam, "Sebenernya gue suka sama dia dari lama.." seketika Charles berdiri dari duduknya dan menarik kerah Josep kuat.
"Terus lo jadi stalker gini? Ngambil foto diem-diem, sakit lo?"
"Gue gak sakit, perasaan gak ada yang bisa diatur apalagi ditebak. Dan gue disini cuma mau minta tolong sama lo, ekspos semua hal bejat yang cewek sialan itu lakuin."
"Cewek sialan?" beo Charles.
"Karen, dia harus dapet pelajaran dari apa yang dia lakuin ke gue. Lo liat aja semua yang ada disitu." setelah mengatakan itu Josep hendak melangkah pergi.
"Wait! Lo harus tetep disini." Charlss memberi tanda pada beberapa anggita Incursio untuk menahan pergerakan Josep. Josep mengangkan telapak tangannya dan mengangguk.
"Oke, kalo itu mau lo. I can take care of myself dude!" Josep duduk disebuah bangku tak jauh dari Charles.
Dimulai dengan flashdisk Charles mulai menoto video yang membuatnya emosi seketika. Kepalan tangannya menguat dan berjalan kearah Josep dengan langkah lebar.
KAMU SEDANG MEMBACA
AURISTELA (SELESAI)
Teen Fiction[REVISI] Mungkin tersenyum adalah hal tersulit yang tidak dapat dilakukan oleh seorang Auristela Chalondra. Tapi bagaimana jika takdir dengan senangnya mempermainkan perasaan Auristela. Membuatnya dapat tersenyum juga terluka secara bersamaan. Aur...