****
Apa mungkin takdir memang tidak mengizinkan aku tersenyum, apa terluka sudah sangat tepat untukku.
-Auristela Chalondra****
Auristela datang terlambat pagi ini, saat ia tiba gerbang sekolah telah ditutup. Ini adalah pertama kalinya Auristela terlambat datang kesekolah.
Semuanya terjadi karena ia dengan bodohnya menunggu kedatangan Randu yang akan menjemputnya seperti biasa. Sampai Auristela melupakan satu fakta bahwa Randu telah memiliki pacar. Sudah pasti Randu akan memprioritaskan pacarnya.
Guru BK datang dan menyuruh semua siswa-siswi yang telat untuk berdiri dilapangan dan hormat dibawah tiang bendera. Dan ini menjadi pengalam pertama Auristela dihukum seperti ini.
"Auristela, tumben sekali kamu telat." ucap Ibu Vanya-Guru BK. Membuat semua siwa-siswi yang berdiri disana menoleh melihat kearahnya.
"Telat bangun buk." jawab Auristela sekenannya. Tentunya Auristela berbohong dengan alasan yang sering dipakai oleh para siswa lainnya.
"Jangan diulangi." Auristela hanya mengangguk mendengan perkataan Ibu Vanya.
Selama sejam ini Auristela telah berdiri dibawah terik matahari. Banyak siswi yang mengeluh selama berdiri. Mereka takut make up mereka cair bersama peluh keringat. Auristela hanya berdiri tak bergeming ditempatnya. Dengan pikirannya yang sedari tadi tidak pada tempatnya.
****
"stt, Stela kemana telat apa gimana?" bisisk Stefen pada Randu saat melihat guru telah masuk kekelas dan tidak melihat tanda-tanda kedatangan Auristela dari tadi.
"Mana gue tau." ucap Randu acuh tak acuh membuat Stefen malas untuk melanjutkan perkataanya.
"Kemaren-kemaren keliatan peduli sekarang cuek banget mentang-mentang udah punya pacar." sahut Ikram sambil mendengus, aneh saja kemarin saat belum memiliki pacar perhatiannya sebegitunya, kalo salah orang saja bisa saja baper deh tuh orang.
"Terserah gue ya!" jawab Randu dengan sedikit meninggikan suaranya. Guru fisika yang sedang menjelaskan materi menoleh kebelakang.
"Ada apa itu dibelakang? Keluar jika hanya ingin merusak konsentrasi yang lain." Tegurnya.
Sebenarnya Randu merasa khawatir kemana perempuan itu sampai sekarang belum juga terlihat. Apa Auristela sakit? Inilah perasaan asing yang dirasakan Randu saat memikirkan tentang Auristela. Ia sama sekali tidak dapat mengartikan perasaannya ini. Perasaannya saat bersama Auristela berbeda dengan saat Randu bersama dengan Karen.
Sampai terdengar suara ketukan dan dengan bersamaan Auristela masuk kedalam kelas. Membawa secarik kertas dan mengatakan pada guru yang sedang mengajar bahwa dia telat dan baru menyelesaikan hukumannya.
Sesamapinya dibangku stefen langsung bertanya "Lo telat?" kepada Auristela yang hanya diangguki saja oleh Auristela.
Dapat Randu lihat banyaknya keringat dibagian dahi sehingga membasahkan sedikit helai rambut Auristela. ada perasaan tidak nyaman saat melihat Auristela terlihat kelelahan dan sama sekali tidak melihat kearahnya.
Farhan menoleh kearah belakang "Lo kesiangan karena acara semalem?" tanyanya. Randu mengalihkan pandangannya kearah Auristela dan Farhan bergantian.
"Engga, gue ga dapet-dapet angkot tadi pagi," Jawab Auristela menatap Farhan meyakinkan.
"Jadi gue pesen ojol, lama banget juga datengnya." Lanjutnya, Farhan hanya mengangguk tanda mengerti. Lagi, Auristela melontarkan kebohongan.
"Kenapa gak chat gue?" ujar Randu setelah memperhatikan sejak tadi, Auristela menoleh kearahnya.
![](https://img.wattpad.com/cover/230745978-288-k88490.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
AURISTELA (SELESAI)
Teen Fiction[REVISI] Mungkin tersenyum adalah hal tersulit yang tidak dapat dilakukan oleh seorang Auristela Chalondra. Tapi bagaimana jika takdir dengan senangnya mempermainkan perasaan Auristela. Membuatnya dapat tersenyum juga terluka secara bersamaan. Aur...