****
For the view reason, i think this is the worst choices i ever do in this time. In my life.
****"Kok kamu ga bales chat aku semalem?" kata Karen sambil mengamit lengan Randu dengan manja.
"Mager gue," jawab Randu sekenannya.
"Ih kok gitu, aku kan pacar kamu."
"Trus karena lo pacar gue, setiap lo chat harus gue bales."
"Iya dong Ndu, ih!"
"Udahlah gausah banyak mau gitu," saut Tebe. "Randu juga sibuk kali, kerjaanya ga cuman balesin chat lo." lanjutnya dengan menatap Karen tidak suka.
"Apasih, ikut campur ajaa," dengan sewot Karen merespon perkataan Tebe.
"Yee, lo yang apaan baru jadi pacar sehari Randu udah sok posesif." timpal Stefen.
Randu yang melihat respon ke-empat temannya dengan kening berkerut. Dilihatnya Karen menjadi murung seketika mendengar perkataan Tebe dan Stefen. Randu langsung merangkul bahu Karen "Besok gue usahain bales," sambil tersenyum Randu mengatakan itu pada Karen.
"Bener yaa."
"Iya, gue pasti bakal bales," ucap Randu meyakinkan Karen.
Auristela hanya melihat dalam diam pemandangan didepannya. Auristela langsung memalingkan pandangannya kearah lain. Sungguh Auristela merasa tidak yakin untuk bisa mempertahankan senyumnya.
"Stela lo kok diem aja dari tadi?" Tanya Ikram dengan senyum tipisnya.
"Mager ngomong."
"Ngomong aja bisa mager, astaga Stela...Stela,"
Tak merespon perkataan Ikram, Auristela mengambil handphone dari saku seragamnya. Terlihat sebuah notif chat yang sangat tidak Auristela inginkan. Auristela membuka pesan itu dan menghela nafas dan tidak berniat membalas pesan tersebut.
08*****
Hari ini makan malem dirumah disuruh papa.
Keadaan SMA Indika sangat ramai sekarang karena kedatangan siswa-siswi dari sekolah lainnya yang ikut dalam turnamen olahraga. Auristela yang jengah dengan tonton yang ada didepannya memilih untuk pergi kekelasnya.
Di lorong banyak melihat kearah Auristela. Auristela merasa tidak nyaman dengan langkah cepat Auristela memasuki kelasnya. Sama sekali tidak ada manusia dikelas itu. Auristela berjalan kearah bangkunya dan duduk dengan kepala disenderkan kekursi.
Auristela memikirkan pesan yang tadi ia terima. Sudah sangat lama Auristela tidak datang kerumah itu. Auristela pikir ia telah dilupakan sebagai anggota keluarga disana.
Sambil memejamkan mata Auristela menghebuskan nafasnya kasar. Auristela tidak yakin haruskah ia datang kerumah itu.Perut Auristela terasa perih, setelah sejam lebih duduk dibangkunya Auristela memutuskan pergi kekantin untuk mengisi perutmya. Auristela tidak sarapan tadi pagi.
Keadaan kantin telihat sangat ramai. Auristela memilih tempat duduk dimana tidak ada satu orang pun dimeja itu. Auristela kembali melihat handphonenya dan terlihat bimbang dengan apa yang harus ia lakukan.
Tak lama makanan Auristela sampai. Auristela memakannya dengan tenang sampai suara berat mengejutkannya.
"Oh, jadi ini member cewek Incursio," Auristela mendongak melihat seorang lelaki berdiri tepat didepannya.
"Pinter banget milihnya anjir." ucap lelaki yang ada disamping kanannya.
"Kok lo mau jadi member Incursio?" Tanya orang itu dengan senyum miringnya.
![](https://img.wattpad.com/cover/230745978-288-k88490.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
AURISTELA (SELESAI)
Novela Juvenil[REVISI] Mungkin tersenyum adalah hal tersulit yang tidak dapat dilakukan oleh seorang Auristela Chalondra. Tapi bagaimana jika takdir dengan senangnya mempermainkan perasaan Auristela. Membuatnya dapat tersenyum juga terluka secara bersamaan. Aur...