****
'Aku baik-baik saja' kalimat yang gampang terucap namun tak memancarkan arti yang sebenarnya.
****Anggota Incursio telah siap pada motor masing-masing dan tak lupa menggunakan jaket kebanggaan mereka. Dengan bertuliskan nama geng mereka, Incursio.
Pikiran Farhan sejak tadi berada dilain tempat. Perasaannya semakin tak karuan. Resah meyebar pada dirinya. Perasaan mengatakan ada hal buruk yang telah terjadi.
Auristela sama sekali belum merespon pesannya. Bahkan Farhan telah menelpon perempuan itu berulang kali namun tidak membuahkan hasil.
"Han ntar abis balap kita kerumah Randu, nginep sana," ujar Ikram pada Farhan. Farhan tak memberikan reaksi apapun pada perkataan Ikram.
"Woi!" dengan sedikit berteriak Ikram menyadarkan lamunan Farhan. "Ngelamunin apa lo?" tanya Ikram yang hanya di jawab dengan gelengan dari Farhan.
"Ready?" kata Randu mengintrupsi para anggota lain. "Cabut!" ujar Randu dengan menjalankan motornya terlebih dahulu yang di ikuti oleh anggota lainnya.
Mereka menjalankan motor pada jalan yang cukup sepi dengan kecepatan sedang. Hingga sampailah mereka pada tempat dimana di adakan balap liar yang akan mereka ikuti.
Disana, telah ramai dengan anggota The Cruel dan anak SMA Soroz juga anak dari SMA Dangga.
"Sampe juga yang ditunggu-tunggu," kata Charles dengan senyum miring khasnya. Charles berdiri dari duduknya menginjak rokok yang sedang ia hisap.
"Kirain pada gak dateng lo pada," kata Charles berjalan menuju tempat Randu berdiri. "Pacar lo gak dateng? Oh, anggota lo yang cewe mana? Kangen gue sama dia," kata Charles pada Randu yang tepat berada di hadapannya.
"Main-main lo sama mereka berdua, abis lo sama gue," dengan penuh penekanan di setiap perkataannya Randu bicara pada Charles.
Charles mengangkat kedua tangannya keatas, "Selo dong Ndu, cewek lo gak cerita sesuatu sama lo?"
"Ngapain ngebahas cewek Randu sih, mau balap apa ngerumpi?" kata Stefen menengahi dengan nada jengkel.
Charles mengangkat kedua bahunya dan berjalan mendahului Randu dan yang lain. Bahkan Charles terlihat senang bercengkrama dengan anggota The Cruel yang ada disana.
Para perserta telah siap berada di garis start balap liar malam ini. Randu juga Ikram. Namun, hasil yang tak disangka pemenang balap malam ini di menangkan oleh salah satu siswa SMA Dangga. Semua anggota Incursio tercengang akan hasil balap liar malam ini.
Bahkan siswa SMA Dangga baru pertama kali ini mengikuti balap liar bersama anggota Incursio. Selama ini tak ada yang dapat mengalahkan seorang Ikram dalam masalah balap liar. Namun, siapa pemuda itu yang dengan santai memenangkan balap liar ini.
"Tuh orang siapa dah, jago amat balapnya," celetuk Stefen dengan melihat kearah pemuda yang tengah bersorak dan bercengkrama dengan baik bersama anggota The Cruel.
"Bisa di liat anak SMA Dangga deket sama anak The Cruel, gue baru pertama kali liat tuh orang balap liar tapi skill nya boleh juga," kata Randu dengan meneguk air mineral miliknya.
"Udah lah bawa enjoy aja kali, cuma balap liar doang," ujar Ikram dengan nada sombongnya.
"Kalo gue sih gak bawa pusing tentang ini, yang gue pusingin," jeda Tebe dengan memandang wajah ke empat temannya yang menunggu kelanjutan perkataannya.
"Perut gue," ujar Tebe dengan memegang perutnya.
"Perut lo?" kata Randu. "Apaan sih Be yang jelas napa dah idup lo!" ujar Ikram kesal.
KAMU SEDANG MEMBACA
AURISTELA (SELESAI)
Ficção Adolescente[REVISI] Mungkin tersenyum adalah hal tersulit yang tidak dapat dilakukan oleh seorang Auristela Chalondra. Tapi bagaimana jika takdir dengan senangnya mempermainkan perasaan Auristela. Membuatnya dapat tersenyum juga terluka secara bersamaan. Aur...