Pillow Talk (80)

2.9K 355 201
                                    


✨Jangan lupa vote dan comment✨

***

"Haaaaaaah... Hari ini sangat melelahkan" Johnny merebahkan tubuhnya di tempat tidur dan mengeliat. Johnny baru saja selesai membereskan ruang tengah rumahnya yang sangat kacau tadi.

"Hahaha Anak anak sangat senang hari ini. Mereka juga kelelahan sepertinya" Ten tersenyum menatap kedua putranya yang sudah tidur nyenyak di tempat tidur sembari berjalan jalan disekitar tempat tidur dan menimang nimang si bungsu yang juga sudah mulai memejamkan matanya.

"Hari ini mereka banyak temannya jadi bermain tanpa henti" Johnny tersenyum membenarkan posisi kepala Hendery yang merosot dari bantal. "Acara bermain kali ini ternyata seru juga meski hanya di dalam rumah hahahaha" Johnny

"Yaaah.. Walaupun tetap saja ada yang menangis.." Ten tertawa pelan mengingat Junhong yang pulang dengan jidat benjol karena terjedug lantai saat anak anak yang lebih besar sibuk pura pura bertarung, lalu sepertinya tanpa sengaja salah satu dari mereka ada yang menendang Junhong dan membuat bayi yang baru bisa merangkak itu ambruk dan kepalanya terjedug lantai.

"Namanya juga anak anak" Johnny.
"Setidaknya mereka jadi tidak bersedih karena hari ini hujan dan mereka gagal bermain di danau"

"Yaah.. Dan Mark hari ini jadi sangat lahap makannya. Padahal akhir akhir ini dia agak susah makan, tapi hari ini sayuran di mienya habis tidak bersisa hahaha" Ten.
Hari ini Mark makan lebih banyak dari biasanya, Mark juga makan choco tart buatan Haechan cukup banyak. Seingat Ten, Mark menghabiskan 3 atau 4 choco tart.

Tidak seperti dugaan Doyoung, Choco tart buatan Taeil dan Haechan cukup berhasil. Meski menurut Himchan belum seenak yang ada di toko, tapi setidaknya masih bisa di makan dan rasanya lumayan enak. Pujian itu tentu saja membuat Taeil dan Haechan sangat bangga dan mereka berjanji pada Mark akan mebuat kue atau masakan lain untuk Mark.

"Mungkin karena banyak teman makan, jadi dia lebih senang makan hari ini" Johnny
"Besok kau ke kantor babe?" Tanya Ten sembari berjalan ke hadapan Johnny dan membalikkan badannya agar Johnny dapat memeriksa apakah Kun sudah benar benar tidur atau belum.

"Sudah tidur" bisik Johnny. Ten tersenyum dan dengan perlahan meletakkan Kun disamping Jaemin. "Besok ke kantor?" Tanya Ten lagi.

"Iya besok aku ke kantor. Tapi agak siangan, takut besok ada yang rewel pagi pagi.." Johnny berbisik dan tertawa pelan.

Besok pagi Minhyung akan membawa Mina pulang, jadi Johnny dan Ten agak was was kalau Hendery akan jadi sedih, sejak pagi tadi mereka sudah beberapa kali mencoba bilang pada Hendery kalau besok noona kesayangan Hendery itu akan pulang ke rumah Appanya. namun batita itu sepertinya masih belum begitu mengerti apa yang akan terjadi besok karena Hendery hanya menjawab 'iya' dan kemudian mengacuhkan Ten dan Johnny.

"Mark sedih sekali tadi pagi saat Minhyung bilang akan membawa Mina pulang" bisik Ten sembari menyelimuti Kun dan menepuk nepuk pelan perut si bungsu yang mengeliat.

"Ya... Kan Mina sudah jadi temannya bermain selama beberapa minggu ini, meski akhir akhir ini mereka berdua mulai jadi seperti si kembar yang selalu bertengkar" Johnny tersenyum melihat Hendery yang lagi lagi bergerak dalam tidurnya, memeluk Jaemin dari samping.

"Oh, tadi Gulf mengirimiku pesan" Ten.
Johnny langsung menoleh dan menatap Ten dengan kedua alis yang terangkat.

"Dia katanya sudah bilang dia akan membantu 'adik sepupunya' di perusahaan dan suaminya tidak ada masalah dengan itu. Mew mendukung Gulf. Mereka akan mengunjungi kediaman Vihokratana lusa. Tay yang akan membantu menjelaskan pada suami Gulf keadaan keluarga Vihokratana" bisik Ten sembari menatap Johnny.

[END] Life of Immortals Pt.1 [JohnTen] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang