Say Hi to a new friend! (21)

3.6K 386 129
                                    

Double up
✨jangan lupa vote dan comment✨

***

"Malk pulaaaang…"

"Paa?? Malk ama teman teman abis bobo ciang mau tangkap ikan ya sama Palk Halaboji" Mark berteriak dari pintu depan.

"Loh.. Kok nangis cemua?" Mark kaget saat mendapati Hendery dan Kun sedang menangis. Kun menangis dalam gendongan Ten yang hanya diam menatap Hendery menangis. Sementara Jaemin sudah tiduran di atas mat sambil menatap langit langit, mendengarkan suara tangis saudara kembar dan adiknya yang saling bersahut sahutan.

"Mark hyung cuci tangan sama kaki dulu ya. Nanti makan siangnya papa belikan mie dari kedai Papanya Chenle. gapapa kan?" Tanya Ten sambil tersenyum pada Mark.

"Yeaaaay!!! Iya!! Gapapa!! Malk mau cuci tangan dan kaki duluuuu" Mark melompat lompat girang menuju kamar mandi.
"Jaket dan tasnya di lepas dulu Mark hyung. Lalu ganti baju" Ten mengingatkan Mark yang langsung melepas tas dan melempar jaketnya di lantai lalu berlari ke arah kamar mandi.

Ten menghela nafas kembali saat melihat tas dan jaket Mark yang berceceran. Hendery dan Kun masih menangis.

***

"Ten??"
"Malk hyuuuuung" Haechan berlari masuk kedalam rumah Johnten dan langsung menuju kamar Mark.

Ten menghela nafas lega dan tersenyum melihat Doyoung yang datang bersama Haechan.
"Pesananmu" Doyoung tersenyum pada Ten sambil mengangkat bungkusan plastik di tangannya.

"Terimakasih Doy" Ten menghampiri Doyoung sambil menimang nimang Kun yang kini mulai tenang lalu menerima bungkusan plastik dari Doyoung dan berjalan ke arah dapur. Hendery masih Ten biarkan menangis sesegukan di depan TV bersama Jaemin.

"Harusnya kalau kau kerepotan, beritahu aku sejak tadi" Doyong.
"Kau kan bekerja juga Doy…" Ten merasa tidak enak.
"Tapi kan ada Taeil di kantor, dan aku bisa tidak ke kantor kalau memang kau kerepotan dan butuh bantuan" Doyoung dan Taeil memang membuka kantor cabang baru perusahaan mereka di Korea. Doyoung bisanya ikut suaminya ke kantor saat Haechan berangkat sekolah dan kembali ke rumah sebelum Haechan pulang.

"Tidak perlu.. Biasanya aku juga bisa sendiri. Hanya saja hari ini Hendery sedang banyak berulah" Ten melirik Hendery yang kini menangis sambil tengkurap di mat.

"Dery.. Nangisnya jangan gitu" Ten.
Jaemin mendengar perkataan Ten langsung duduk dan menghela nafas melihat posisi saudara kembarnya.
Perlahan Jaemin menarik tubuh Hendery, lalu menggulingkannya agar Hendery tidur terlentang

"Dah.. Is" [udah.. Nangis (lagi)] Jaemin menepuk nepuk dada Hendery dan kemudian kembali rebahan di atas mat melihat langit langit dan mendengarkan tangis Hendery yang sudah tidak sekencang tadi.

"What a great teamwork hahahaha" Doyoung tertawa.

***

"Mark hyung bajunya sudah di taruh di keranjang cucian?" Tanya Ten saat melihat putra sulungnya keluar kamar bersama Haechan
"Udah" Jawab Mark singkat.
"Tas dan jaketnya juga dong tolong di bereskan" Ten melirik Tas dan jaket Mark yang masih tercecer di lantai. Ten sengaja tidak membereskannya agar Mark belajar bertanggung jawab dengan barangnya sendiri.

Mark mendengus dan mengambil tas dan jaketnya di lantai, lalu berjalan menuju kamarnya kembali
"Mama mama.. Echan mau liyat Kun!!" Haechan menghampiri Doyoung yang sedang duduk di mat menggendong Kun, menggantikan Ten yang sedang di dapur menyiapkan makanan Mark. Hendery juga sudah diam dan rebahan di mat bersama Jaemin, kelelahan karena terus terusan menangis.

[END] Life of Immortals Pt.1 [JohnTen] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang