Heartbeat (24)

3.6K 390 63
                                    

✨jangan lupa vote dan commentnya✨

***

"Mark hyung… Nongnya jangan dipeluk terus gitu dong.. Kasihan" Ten memperingatkan Mark yang kini tiduran di tempat tidur orang tuanya sambil memeluk Kun.

"Uh… uuhh" Kun bersuara dan menendang nendang kakinya.
"Tapi katanya Nong Kun, Nong suka. Iya kan Nong Kun?" Mark mencium pipi gembul Kun yang kini tersenyum dan terus mengeluarkan suara bayinya.

"Lii nyana?" Tanya Hendery yang kini sedang tiduran juga di samping Mark sambil berpelukan dengan Jaemin.
"Kalau kalian lanjut aja tidur berpelukan. Tidak apa apa" Johnny terkekeh dan mengelus kepala si kembar yang kini semakin erat berpelukan.

"Mark hyung jangan kencang kencang ya peluknya… hati hati" Johnny merebahkan dirinya disamping Kun. Sementara Ten di samping si kembar.

"Mark kenapa suka sekali peluk Nong Kun?" Tanya Ten
"Nong Kun hangat…" bisik Mark sambil menempelkan pipinya di pipi Kun.

"Tapi Mark jangan lama lama tempelin kulit Mark ke Kun. Peluk bagian yang ada selimutnya aja. Kasian Nong Kun kedinginan nanti kalau kena kulit Mark hyung terlalu lama" Ten.

Mark menurut dan menjauhkan pipinya dari pipi Kun. Lalu melepas pelukannya. Tangannya kini mengelus elus perut Kun yang tertutup selimut.

"Dad... Kenapa Nong Kun hangat? Nana dan Deli tidak hangat. Malk tidak hangat. Kenapa?" Tanya Mark tiba tiba.
"Itu karena Kun manusia sayang.. Mark, Nana, dan Dery kan vampir" Jawab Johnny

"Kenapa pampil ga hangat?" Tanya Mark lagi.
"Karena temperatur tubuh vampir rendah" jawab Johnny.

"Kenapa?"

Johnny melirik kearah Ten minta bantuan.
"Hmmmm… begini Mark.. Manusia dan vampir meski terlihat sama, memiliki tubuh yang sedikit berbeda." Ten mulai menjelaskan sebisanya. Ia juga sebenarnya tidak terlalu mengerti kenapa.

"Mark sudah pernah Papa ceritakan kan kalau kita punya jantung tapi tidak berdegup, sedangkan kalau jantung manusia itu terus berdegup selama dia hidup?" Tanya Ten.

"Iya… dada Malk tidak dug dug dug seperti punya Nong Kun" Jawab Mark sambil memegang dada kiri Kun dan merasakan degupan jantung adiknya.

"Uuh uh!" Kun tersenyum dan menggerak gerakkan kaki dan tangannya.

"Nah… jantung nong Kun yang dug dug dug itu tugasnya untuk memompa darah ke seluruh tubuh nong Kun. Jadi tubuh nong di aliri darah dari ujung kepala sampai ujung kaki" Ten

"Malk juga punya dalah. Kalo cakit kelual dalah" Mark mengernyitkan dahinya.

"Tapi darah Mark tidak mengalir. Darah Mark hanya ada di tubuh Mark saja, tidak berguna banyak pada tubuh Mark. Kalau punya nong Kun, darahnya terus mengalir, terus bergerak dan punya banyak pekerjaan. Salah satunya membuat Nong Kun tetap hangat" Ten

"Kalau tidak mengalil nong tidak hangat?" Tanya Mark.
"Iya… nanti nong berubah jadi dingin seperti Mark. Tapi itu tidak boleh terjadi. Darah nong Kun haru tetap bergerak di dalam tubuhnya" Johnny menambahkan.

"Kenapa?" Tanya Mark lagi.
"Kalau sudah tidak mengalir berarti jantung nong Kun sudah tidak dug dug dug lagi" Jelas Ten.

"Kalau sudah tidak dug dug dug lagi… belalti.. Tidak hidup?" Tanya Mark pelan.
"Iya.. Kalau jantung manusia sudah tidak berdegup lagi, artinya mereka tidak hidup lagi" Johnny berbisik sambil mengelus kepala Mark.

Mark menatap Kun yang masih saja menggerak gerakkan kaki dan tangannya sambil melihat ke arah Mark.

"Nong Kun… manusia ya… nanti nong bisa ikut pelgi dengan lung yan? Dan mama?" Tanya Mark dengan mata berkaca kaca. Terkadang ia lupa kalau adiknya manusia dan suatu hari nanti akan pergi meninggalkannya.

[END] Life of Immortals Pt.1 [JohnTen] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang