Lu tuh mau up kemaren sore kelupaan 😔
✨Jangan Lupa vote dan comment✨
***
"Aawaaauuwaa" Kun mengangkat tubuh bagian atasnya dan berceloteh senang mendengarkan Jaemin yang sedang melaporkan pada Johnny hasil pengamatannya di kantor pagi tadi. Johnny dan semua anak anaknya sedang ada di kamar utama. Johnny mendengarkan laporan Jaemin hari ini yang sesekali di timpali Kun, sementara Mina sedang bermain dokter dokteran dengan Hendery dan Mark.
"Ni yah.. Mamamnya enyak, anyak numan.." Jaemin menunjuk nunjuk halaman yang ia coret coret tidak jelas seakan membacakan pada Johnny hal hal yang ia tulis tadi pagi.
"Orang orang suka makanannya?" Tanya Johny. Jaemin mengangguk.
"Iyah. Ttoa" [joha/좋아 = suka]"Aawwuu.. Uuh!!" Kun ikut menanggapi.
"Ga.. Oppwa ga mamam... Ga boweh yah!!" Jaemin menjawab Kun. Johnny hanya tertawa, tidak mengerti apa yang sedang dibicarakan putra putranya."Ayyik apaaass..." Hendery menyuruh Mina menarik nafas sambil menempelkan stetoskop di dada Mina.
"Oh no…" Hendery membelalakkan matanya.
Mark dan Mina menatap Hendery dengan penasaran."Ada apa doktel Deli?" Tanya Mark.
"Attien ayya!!" Hendery menatap Mark dengan pandangan horror. Mark menghela nafasnya"Ya sakit lah.. Kan pasien.. Sakit apa?" Tanya Mark
"Uuhh.. Ummm…" Hendery berfikir keras memikirkan penyakit Mina."Uhmmm… bae ayya!!" [Bae/배 = perut] Hendery menunjuk perut Mina. "Tapi pelut noona ga sakit" bisik Mina.
"Uuhmm uman uman di ini" Hendery menepuk nepuk perut Mina."Kan tadi Deli peliksa dadanya Mina kok yang sakit pelutnya?" Mark.
"Uhmm.. Iyah.. Uman uman alan alan innyi ke innyi" Hendery menunjuk dada dan perut Mina. Bercerita kalau kuman kuman berjalan dari dada ke perut Mina jadi Mina sakit.Mina dan Mark mengernyitkan dahinya mendengar penjelasan aneh Hendery.
"Aaaaauaaa… " Kun tiba tiba berteriak senang dan mengangkat tubuh bagian atasnya. Membuat kakak kakaknya menoleh pada Kun.
"Nong Kun senang sekali ya malam ini?" Mina tertawa melihat Kun yang sangat bersemangat sejak sore tadi. Padahal hingga siang ini Kun masih sangat rewel.
"Aawaaayaya kyahahahaha" Kun terus berceloteh tanpa henti, senang karena kini semua kakaknya memperhatikan dirinya.
"Ya.. Ya… ttoa yah? Bwobwo ma Yaya?" Jaemin tersenyum membelai pipi Kun. Johnny mengernyitkan dahinya."Apaan sih Na? Mana ada Kun bilang gitu?" Johnny mencubit pipi Jaemin yang mentranslate ocehan Kun seenaknya. Bilang kalau Kun senang tidur dengan Yangyang hari ini.
"Iyah!! Bwang tuu!!" Hendery mengangguk membenarkan ucapan Jaemin."Mana ada… Daddy ga denger tuh" Johnny.
"Aah.. Ddii ayyah!!" [Daddy payah] Jaemin. "Idih.. Ngatain Daddy.. Eh tadi kamu sama Dery dihukum Papa kan? Udah akur lagi?" Johnny tertawa. Hendery dan Jaemin langsung cemberut mengingat hukuman mereka hari ini."Au ah!!" Jaemin kesal dan memeluk boneka kelincinya bersiap tidur.
"Kalo masih marahan nanti biar tidurnya malam ini Daddy pakaikan baju seperti tadi lagi" Johnny. Hendery dan Jaemin langsung membelalakkan matanya dan saling mendekat. Hendery melepas stetoskopnya dan tiduran memeluk Jaemin."Wi okay!!" [We (are) okay] Hendery. Johnny tertawa pelan melihat kedua putranya.
"Dad.. Papa kok belum mau bobo?" Tanya Mark yang mulai menguap dan meletakkan stetoskop miliknya dan Hendery di meja nakas.
KAMU SEDANG MEMBACA
[END] Life of Immortals Pt.1 [JohnTen]
FanficDalam kurun waktu kurang dari dua tahun, hidup Johnny berubah total. Johnny Seo, vampir berdarah murni yang selalu mengasingkan diri dari kaumnya, dan memilih berbaur dengan manusia kini menjadi ayah dari 3 anak vampir. 1 darah campuran dan 2 darah...