Lollipop (67)

2.9K 384 103
                                    

Hai hai...

✨Jangan lupa vote dan comment✨

***

"Haaai… haiiii" Hendery melambaikan tangannya ke setiap pegawai muda yang ia temui.
"Annyoeyo" dan membungkuk saat melihat pegawai paruh baya, membuat Seung Hee dan Jaemin harus berkali kali berhenti berjalan dan menunggu Hendery selesai memberi salam.

"Haaii nunwaaaa mamam yah?" Kali ini Hendery berlari mendekati para pegawai wanita yang sedang menyempatkan untuk sarapan saat melewati kafetaria.
"Tuan muda…" Seung Hee tampak kewalahan karena harus terus menerus mengawasi Hendery yang tidak bisa diam. Untung saja Jaemin hanya diam dan menurut saat ia gandeng tangannya dengan tangan satunya memeluk notes dan menggenggam erat pena dari Johnny.

"Kyaaaaaaa… kwiyeowo…" para pegawai wanita berteriak saat Hendery berlari sembari memeluk notes dan menggenggam pena.

"Mamam yah?" Hendery.
"Iya… tuan muda mau?" Seorang pegawai wanita menawarkan sepotong roti yang masih terbungkus utuh di tangannya. Kabar tentang putra putra Johnny Seo yang sedang ikut ayahnya bekerja sudah langsung tersebar ke seluruh penjuru kantor pagi ini. Berita tentang tingkah laku menggemaskan putra kembar CEO mereka menjadi perbincangan hangat dikalangan para pegawai.

"Wat dis???" [What (is) this? = ini apa?] Tanya Hendery tampak tertarik dengan roti berbentuk kepala beruang yang ditawarkan padanya.
"Ini bbang. Lucu kan? Bentuknya beruang.. Dalamnya coklat" [bbang/빵 = roti] Hendery menatap bingung pegawai wanita di depannya.

"Bwang??" Tanya Hendery.
"Iya bbang. Bread" jawab si pegawai wanita. Tiga temannya yang lain memekik tertahan melihat Hendery yang membulatkan matanya senang.
"Anwee… deyyi no no" [andwae/안돼 = jangan] Jaemin menggeleng gelengkan kepalanya dan berjalan cepat mendekati Hendery sembari masih digandeng SeungHee.

"Maaf, tapi tadi tuan Seo berpesan agar jangan memberi mereka makanan atau minuman apapun" SeungHee.
"Ah maaf…" si pegawai wanita menarik kembali rotinya.

"Noooo…" Hendery tampak sangat kecewa melihat roti beruang yang kini menjauh dari pandangannya.
"Ttii yah? Yah?" [See = lihat] Hendery menatap pemilik roti dengan mata berkaca kaca.
"Iya nanti saja ya, minta sama ayahnya roti yang seperti ini"

"Nooo… tti .. Tti naww!!" [See (it) now = lihat itu sekarang] Hendery menghentak hentakkan kakinya menunjuk ke arah roti yang sedang dipegang si pemilik.
"Iyyat … iyyat bbang..." [Lihat rotinya] Jaemin membantu mentrasnlate perkataan Hendery.

"Ah.. Mau lihat saja?" Tanya SeungHee.
"Iyah. No mammam . iyyat apapa" Jaemin mengangguk.
"Iyah.. Tti yah? Yyat!! Gowm!!" [Gom/곰 = beruang] Hendery kembali menunjuk roti ditangan si pegawai yang langsung menyodorkan kembali roti pada Hendery.

"Kyahahahaha nun!!" [Nun/눈 = Mata] Hendery tertawa senang menunjuk mata beruang. Membuat keempat wanita dewasa disekitarnya tertawa gemas.
"Kalau mulutnya yang mana?" Salah seorang pegawai dengan rambut di kucir satu bertanya pada Hendery.
"Innyyi!!" Jaemin langsung menjawab sambil menunjuk mulut beruang.

"Waaaah pintarnya…" Para pegawai wanita bertepuk tangan mendengar jawaban Jaemin yang kini tersenyum bangga.
"Dis.. Dis gwi!!" [Gwi / 귀 = telinga] Hendery tidak mau kalah dan langsung menunjuk telinga si beruang tanpa ditanya.

"Oiya.. Itu telinganya ya? Pintarnya…" para pegawai tertawa pelan dan memuji Hendery.
"Dah" Jaemin mendorong roti yang dipegang si pegawai menjauh.

"No!! Ttii!!" Hendery menariknya kembali, ia belum selesai melihat.
"Lii.. Innyi" Jaemin menunjuk notes book yang sejak tadi ia peluk dengan satu tangan.
"O iyah!! Wowk!!" Hendery ingat ia sedang bekerja untuk Daddynya. Hendery menatap roti kepala beruang untuk sekali lagi lalu duduk di lantai membuka notes booknya.

[END] Life of Immortals Pt.1 [JohnTen] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang