Maaf semua..
Semalem Lu niatnya abis post merem bentar terus post lagi. Eh keterusan sampe pagi meremnya hahahahChapter ini bocil kok
✨Jangan lupa vote dan comment✨***
"Hheeuuggh.." Jaemin mengeliat dan membuka matanya perlahan sebelum kemudian mengernyitkan dahinya dan menghela nafas pelan saat merasakan sesuatu menindih perutnya.
"Awwwaaaa" bisik Jaemin kesal sembari menyingkirkan tangan Hendery yang memeluk perutnya. "Hheeuunngghh.." Hendery mengeliat sebentar kemudian kembali tidur terlentang dengan tenang. Jaemin mendengus pelan dan memiringkan tubuhnya ke kiri lalu langsung tersenyum lembut.
"Hehehehe nong..." Bisik Jaemin sembari mengelus pelan pipi gembil milik sosok yang tidur disampingnya. Kun terus tidur tanpa merasa terganggu dengan elusan tangan Jaemin.
"Buggh"
Jaemin kembali menghela nafasnya saat lagi lagi Hendery memeluknya dari belakang. Kali ini kakak kembarnya itu memeluknya dengan erat membuat Jaemin kesulitan untuk melepas dirinya dari Hendery.
"Hhiikkss.. Paaa... Hiikksss..." Jaemin menangis pelan memanggil Ten. Namun tidak ada seorangpun yang menghampiri Jaemin.
"Hhuwaaaaaaaaaaaaa Pwapaaaaaaaaa" Jaemin menangis semakin keras.
"Hheeuunngghhiikksss. Hhiiikssss..." Kun ikutan terbangun dan menangis di samping Jaemin.
Mark yang tidur disamping Kun, diantara Mina dan Kun langsung tersentak dan duduk saat mendengar tangis Kun.
" Cup cup ccup... Nong Kun diam dulu ya..." Mark yang baru bangun langsung menepuk nepuk perut Kun dan berusaha menenangkan adiknya.
"Hhuwaaaa..." Jaemin terus menangis karena Mark hanya menenangkan Kun tanpa memperdulikan dirinya.
"Ssshhhttt... Nana diam dulu ya?" Mark berbicara dengan lembut, berusaha menyuruh Jaemin untuk diam. Namun adiknya itu justru terus menerus menangis semakin keras.
Mark menghela nafasnya saat menyadari Hendery memeluk erat Jaemin. Mark dengan perlahan membantu Jaemin lepas dari pelukan Hendery. Perlahan tangis Jaemin reda namun digantikan isak tangis Hendery yang mulai terdengar.
Mark melirik kesamping Hendery dan berharap semoga Jongup dan Junhong tidak ikut bangun karena tangis adik adik Mark. Siang ini mereka semua tidur siang bersama di ruang tengah selepas makan siang.
"Ssshhtt... Dery.. Diam dulu ya?" Mina yang juga ikut terbangun, berbisik sambil masih tiduran disamping kiri Mark. Hendery perlahan diam saat mendengar suara Mina dan membuka pelan matanya.
"Ssshhhttt..." Mina dengan susah payah berusaha untuk duduk dan meletakkan telunjuknya di depan bibir, menyuruh Hendery diam.
"Eh anak anak Daddy sudah bangun?" Johnny datang dari arah ruang makan bersama Himchan dan Minhyung. Tadi mereka mengobrol bertiga di ruang makan saat anak anak tidur sementara Ten melanjutkan pekerjaannya di ruang kerjanya.
"Ddaaaa awawawaaawahhuuwaaaaa" Kun kembali menagis kencang begitu melihat Johnny menghampirinya. "Deddiiiiiii... Hhuuwaaaaa" Jaemin langsung duduk dan merentangkan tangannya.
"Deeeedddiii..." Hendery juga langsung mengulurkan tangannya keatas sambil masih tiduran. Johnny menghela nafas dan mengangkat Kun terlebih dahulu, membuat Hendery dan Jaemin menangis semakin keras.
"Hheeuungghhiikkksssss hhiikkss... Hhuuuwwaaa" Junhong jadi terbangun dan menangis karena suara si kembar. "Junhongie jadi bangun juga hahahaha..." Himchan segera mengangkat putranya sementara Jongup mengeliat dan membuka matanya pelan lalu diam menatap Himchan. Bingung ia ada dimana dan kenapa banyak sekali suara tangis bayi.
KAMU SEDANG MEMBACA
[END] Life of Immortals Pt.1 [JohnTen]
FanficDalam kurun waktu kurang dari dua tahun, hidup Johnny berubah total. Johnny Seo, vampir berdarah murni yang selalu mengasingkan diri dari kaumnya, dan memilih berbaur dengan manusia kini menjadi ayah dari 3 anak vampir. 1 darah campuran dan 2 darah...