Wake Up Nana!! (81)

2.7K 341 147
                                    

✨Jangan lupa vote dan comment✨

***

Hendery membuka matanya perlahan dan diam menatap wajah Jaemin yang tidur dengan tenang dalam pelukannya. Hendery melepas pelukannya dari Jaemin dan menoleh ke belakang. Tidak ada Daddynya di tempat tidur pagi ini padahal kamar orang tuanya masih gelap, lampu tidurnya bahkan tidak dinyalakan. Hanya ada cahaya dari luar kamar yang menerobos masuk melalui celah celah pintu.

"Papa...??" Hendery memanggil Ten lalu dengan perlahan mendudukkan dirinya di tempat tidur dan hanya melihat Kun yang tidur di samping Jaemin. Bagian yang biasa ditiduri Papanya digantikan tumpukan beberapa bantal yang disusun rapi memanjang hingga ujung tempat tidur.

"Nyanaaa... Wek ap!!" [Wake up = bangun] Hendery langsung mendekatkan wajahnya ke telinga Jaemin dan berbisik, meminta Jaemin bangun. Ia tiba tiba teringat Daddynya semalam bilang kalau ia membuka matanya saat bangun tidur, weekend sudah selesai dan Mark hyungnya akan berangkat sekolah sementara Daddynya akan ke kantor.

"Hhhhnnggghhh" Jaemin hanya mengernyitkan dahinya dan mengeliat sebentar sebelum kemudian kembali tidur dengan tenang.

"Wek ap!! Wek ap!! Wek ap!!" Kali ini Hendery berbicara lebih keras dan menepuk nepuk pipi Jaemin. "Aaaaaaak!!" Jaemin kesal dan menepis tangan Hendery dengan kasar.

"Wek ap..." Bisik Hendery, namun Jaemin justru berbalik badan, memiringkan tubuhnya menghadap Kun kemudian memeluk si bungsu dan kembali tidur.

Hendery menghela nafasnya pelan dan perlahan merangkak ke tepi tempat tidur. Sambil mencengkram erat seprei, Hendery memundurkan pantatnya dan dengan perlahan menurunkan satu kakinya hingga menyentuh lantai dan dengan hati hati menurunkan kakinya yang lain.

"Wek ap!! Go opisss" bisik Hendery yang kini sudah turun dari tempat tidur sembari mengangguk anggukan kepalanya dengan senang. "No wiken go opisss.. No wiken go opisss" Hendery terus bergumam dengan senang dan berjalan keluar kamar, berjinjit untuk menarik kenop pintu dan kemudian mundur beberapa langkah agar pintu kamar orang tuanya terbuka.

Hendery berjalan ke ruang tengah yang terang benderang namun tampak sepi dan mengernyitkan dahinya saat melihat koper pink milik Mina tergeletak di dekat sofa. Hendery menoleh ke sekelilingnya mencari Daddy atau Papanya dan terus berjalan ke arah ruang makan saat samar samar ia dapat mendengar suara orang mengobrol.

Hendery tersenyum saat mencium bau Mina dan Mark yang sangat mudah ia bedakan di rumah ini. Dan ada bau pria tinggi yang mirip dengan hyungnya dan sering menyebut dirinya Appanya Mina Noona. Hendery hafal bau bau mereka.

"Nanti Daddy antar ke sekolahnya ya? Sama Nono dan Echan sekalian. Biar nanti Om Jae yang jemput kalau siang masih hujan" Hendery berlari kecil saat suara Johnny terdengar dari arah ruang makan.

"Jangan cemberut begitu... Mina nanti ke sini lagi kok mengunjungi Mark" Hendery tersenyum melihat orang tua, kakaknya, dan Noona kesayangannya serta pria bernama Appanya Mina Noona itu sedang berkumpul di ruang makan dan mengobrol.

"Deed... Deyyi wek ap!!" Teriak Hendery yang langsung melapor pada Johnny kalau dirinya sudah bangun lebih pagi hari ini. Semua yang ada di ruang makan langsung berhenti mengobrol dan menoleh ke arah Hendery. Terkadang Hendery atau Jaemin bangun sebelum hyungnya berangkat sekolah meski lebih sering saat hyungnya sudah ada di sekolah.

"Eeeh... Anak Papa pintar sekali sudah bangun sendiri pagi pagi" Ten tersenyum dan memuji Hendery yang dengan riang berlari lari kecil menghampiri Johnny.

"Deyyi wek ap!! No wiken go opisss!!" Teriak Hendery dengan semangat saat dirinya sudah sampai di hadapan Johnny dan diangkat ke pangkuan Daddynya.

[END] Life of Immortals Pt.1 [JohnTen] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang