Tell the vampires (13)

3.5K 375 75
                                    

Percakapan dengan font miring = percakapan dengan bahasa Thailand.

Selamat membaca
✨Jangan lupa vote dan commentnya✨

***

Seoul, Korea selatan

"Drrrttt ddrrrrttt…" Ponsel Winwin bergetar menampilkan foto dan nama Johnny di layarnya.

"Njun!! No!! Om Johnny telephone nih!" Winwin memanggil anak anak yang sedang bermain di ruang tengah rumahnya.
"Johnny telephone?" Tanya Taeyong yang sedang minum darah di meja makan dengan Jaehyun. Sementara Yuta sedang membereskan sisa sisa bungkus darah. Sore ini Yuta baru saja membawakan Jaehyun dan Taeyong darah paling baru yang masih hangat. Jaehyun sudah tidak terlalu terlalu mual setelah minum darah Soohyuk kemarin, namun ia masih tidak bisa minum darah dingin.

"Nyanaaaa" Renjun merangkak mendekati Winwin.
"Nana! Malk hyung! Deli!!" Jeno langsung berlari ke arah Winwin yang duduk santai di sofa.

"Hai John!! Kalian apa kabar?"  Winwin langsung menyapa Johnny yang wajahnya terpampang di layar ponsel Winwin begitu Winwin mengangkat panggilannya. Satu tangannya menjaga Renjun yang kini sedang didorong Jeno naik ke atas sofa.

"Kami baik baik saja disini Win.. Ten agak sibuk, tapi selebihnya kami baik baik saja. Anak anak juga betah di rumah Ten" Johnny.

"Daddy daddy!!" Suara Mark terdengar dari seberang telephone.
"Mark mau belitahu Nong"

"Malk hyuuung!!" Jeno berteriak memanggil Mark. Ia turun dari sofa setelah berhasil mengangkat Renjun dan berlari ke bagian sofa lainnya disebelah kanan Winwin. Sementara Renjun sedang berdiri disebelah kiri Babanya berpegangan pada Winwin. Renjun sudah mulai belajar berjalan sambil berpegangan, namun Ia belum bisa berdiri sendiri dalam waktu lama tanpa berpegangan pada benda atau orang lain.

"Oh.. Mark mau bicara. Aku berikan ponselnya pada Mark ya" Johnny berbicara pada Winwin,  terdengar suara tawa Mark dan Ten serta celotehan si kembar yang sedang ribut dari ujung telephone sebelum kemudian layar ponsel Winwin menampilkan wajah Mark dan sedikit wajah Ten dibagian atas layar ponsel. Mark sedang duduk dalam pangkuan Ten.

"Malk hyuuung" Jeno merapatkan tubuhnya pada Winwin agar terlihat di kamera.
"Nonooo… Malk hyung cekal..cekalang puna.. Nana!!! Awaaasss!!" Layar ponsel tiba tiba penuh dengan wajah Jaemin yang menutupi Mark.
"Nonwooo" Jaemin berteriak saat melihat wajah Jeno dan Winwin di layar ponsel Johnny. Bibirnya ia dekatkan dengan ponsel membuat ponsel Winwin hanya menampilkan lubang hidung dan bibir atas Jaemin.

"Nyanaaa" Renjun mengangkat kakinya hendak pindah duduk dipangkuan Winwin.
"Njun hati hati.. Kena perut Baba, kasian dede Kawauso nanti keinjek" Winwin kerepotan menghalau kaki Renjun dengan satu tangannya. Renjun hampir saja menginjak perut Winwin.

"Aap… aap dede" Renjun mundur selangkah sambil terus berpegangan pada Winwin.
"Sinih.. Pelan pelan Injun duduk dipangkuan Baba" Taeyong datang dan membantu Renjun duduk dipangkuan Winwin.

"Nana mundur dulu. Hyung ga keliahatan sayang" suara Ten terdengar dari ujung telephone bebarengan dengan Jaemin yang di tarik mundur dengan paksa oleh Ten. Ponsel Johnny kini berpindah di tangan Mark. Menampilkan wajah Mark dan Jaemin yang sedang meronta ronta minta di lepaskan dari pangkuan Ten.

"Diem dulu.. Nanti kalo ga diem ga keliatan Nono sama Injunnya. Oke?" Ten menahan tubuh Jaemin.

"Nono nono.. Malk hyung punya dede bayi lagi" ucap Mark dengan cepat. Ia sudah sangat tidak sabar untuk memamerkan pada Jeno kalau dia juga punya adik baru lagi.

[END] Life of Immortals Pt.1 [JohnTen] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang