Homesick (15)

3.4K 384 90
                                    

Midnight update
jangan lupa vote dan comment✨

***

Chiangmai, Thailand

"Pwapwaaaa.. Juuu.. Nwonoooo" Jaemin menangis sambil memeluk lengan Ten dari samping.
"Besok sayang.. Besok sore kita pulang ya. Papa besok pagi masih ada urusan" Ten berhenti mengetik dan mengelus kepala Jaemin dengan satu tangannya.

"Hwaaaaaa Nonwooooooo" Jaemin terus menangis. Sudah lebih dari satu minggu mereka di Thailand dan beberapa hari ini setiap malam Jaemin selalu menangis minta bertemu dengan Jeno dan Renjun.

"Hahahahahha iya… Malk naik gajah kemalen" Mark tertawa saat melakukan video call dengan seseorang. Ia tiduran disisi lain tempat tidur, menggenggam erat ponsel Ten dengan kedua tangannya, mengobrol tanpa henti dan sesekali tertawa. Berbeda dengan adiknya yang menangis terus sambil mengganggu Ten menyelesaikan pekerjaannya.

"Juuuuu Nonwoo" Jaemin merengek menunjuk nunjuk Mark yang masih asyik melakukan video call.
"Tadi sore kan udah video call sama Jeno sama Renjun, sayang… di Korea juga sudah malam. Jeno dan Renjun bobo. Nana juga bobo ya sekarang?" Ten menutup laptopnya dan meletakkannya di atas meja nakas lalu mengangkat Jaemin agar duduk di pahanya. Jaemin sepertinya mengantuk sehingga jadi sangat rewel.

"Udah jangan nangis… besok kita pulang kok. Papa janji" Ten tersenyum dan menghapus air mata Jaemin.
"Nonwoo.. Juuuu" Jaemin terus saja memanggil Jeno dan Renjun sambil terisak.

"Nanti.. Malk hyung belum nantuk ko..." Mark masih saja mengobrol sambil terus tersenyum menatap layar ponsel Ten.

"Mark hyung sebentar lagi harus tidur loh" Johnny menghampiri Mark sambil menggendong Hendery yang mengucek ngucek matanya dan bersandar di dada Johnny karena mengantuk. Tidak seperti Jaemin, Hendery tidak terlalu rewel minta pulang ke Korea. Ia sesekali mencari Hansol atau menangis ingin pulang, tapi tidak sesering Jaemin yang menjadikan acara menangis ingin bertemu Jeno dan Renjun sebagai ritual sebelum tidur malam.

"Kun sudah tidur?" Tanya Ten. Johnny mengangguk dan duduk disamping Ten yang kini mendekap Jaemin yang sedang menangis di dadanya.
"Sudah. Baru saja. akhirnya bisa tidur setelah terus terusan diganggu Dery" Johnny tertawa melirik Hendery yang kini mulai menyamankan diri dalam gendongan Johnny dan menguap.

"Mark… sudah yuk ngobrol sama Haechannya. Sekarang bobo dulu" Ten mengelus kepala Mark yang sekarang tidur miring memunggungi Ten sambil terus menatap layar ponsel Ten dan mengobrol.

Mark menoleh pada Ten dan cemberut.
"Nanti…." Jawab Mark lalu kembali tiduran miring memunggungi Ten dan menatap layar ponsel yang ia genggam dengan erat menggunakan kedua tangannya.

"Udah dong Mark hyung.. Echannya juga mau bob.."
Johnny menghentikan kalimatnya saat pinggangnya cubit Ten yang kini memelototinya.

"…Echan juga mau main sama temennya…" Lanjut Johnny.
"Echan mau main sama temen Echan? Disana masih siang ya?" Tanya Mark pada Haechan yang kini justru diam, terlihat menatap sesuatu di balik kamera.

"Chan?" Panggil Mark.
"Ah.. Iya Malk hyung, echan mau main ama Ben" Jawab Haechan.

"Di cana udah malem kan? Malk hyung bobo aja" Haechan.
"Malk hyung maci kangen Echan…" Mark enggan mengakhiri panggilannya.
Raut wajah Haechan berubah sedih.
"Echan juga" bisik Haechan.

"Hyung kapan pulang?" Tanya Haechan dengan suara lirih, berusaha menahan tangisnya.
"Kata Papa becok cole pulang ke lumah di Kolea. Echan maci lama pindah ke Koleanya?" Tanya Mark.
Haechan tersentak dan kembali diam menatap sesuatu dibalik kamera.

[END] Life of Immortals Pt.1 [JohnTen] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang