Lu baru keinget chapter ini isinya Minhyung
Jadi Lu up aja deh.. Biar selese✨Jangan lupa vote dan comment✨
***
"Hanya ambil yang kalian mau loh ya… dan perlihatkan dulu pada Papa pilihan kalian!" Ten berbicara tegas saat Johnny meletakkan box ke tiga di atas lantai.
"Yeaaaaaay!!" Jaemin bergerak kesana kemari dengan kedua tangan diangkat keatas, menghentak hentakkan kakinya senang saat melihat tiga box berisi kantung kantung plastik penuh mainan yang sudah di kelompokkan Johnny pagi tadi.
"Ni.. Ni bwat liii??!!!!" Hendery membelalakkan matanya dengan kedua tangan ia tangkupkan di dada.
"Tidak semua. Hendery pilih yang Hendery mau ya? Ini hadiah dari Appanya Taemin Hyung" bisik Ten. Agak sedikit khawatir saat menyebut nama Taemin."Omawoooo!!!" [Gomawo/고마워 = terimakasih] Teriak Hendery senang. Ten dan Johnny bernafas lega karena Hendery ternyata tidak bereaksi negatif dengan mengingat Taemin.
"Dery... Setelah Ini, telephone Appanya Taemin hyung mau? Kita bilang terimakasih pada mereka? Pada Jonghyun hyung, Minho hyung, dan Taemin hyung?" Johnny mencoba mengecek reaksi Hendery kembali.
"Iyah!! Allo allo!! Omawo!!" Hendery mengangguk setuju. Johnny dan Ten tersenyum. Sepertinya Hendery tidak memiliki masalah dengan memorinya terhadap Lee juniors.
"Mark, Mina juga pilih ya.." Ten.
"Pwapaa… pwapaaa.. Nwono Juun iyah?" Tanya Jaemin, ia juga mau memilihkan untuk Jeno dan Renjun.
"Malk boleh pilih juga buat Echan dan teman teman Malk?" Mark.Ten dan Johnny tersenyum.
"Boleh, Mark pilihkan saja mana yang mau diberikan pada teman teman Mark… Echan, Jeno dan Injun besok bisa pilih sendiri saja bagaimana?" Johnny. "Iyah!!" Jaemin tersenyum senang."Junjun… Yaya" bisik Hendery. "Iya.. Dejun dan Yangyang juga" Ten. "Yeaaaaay!!!" Hendery bertepuk tangan senang.
"Liii.. Lii niii" Jaemin berteriak dan menarik robot robotan yang Hendery inginkan.
"Waah.. Samaan seperti punya Noona!" Mina berseru senang.
"Kyaaaaaa… dyinwooo!!!" Hendery segera berlari ke arah Jaemin dan memeluk robot robotan yang ia inginkan."Nanti kita main sama sama ya?" Mina. Hendery mengangguk senang. "Iyah!!".
***
"Hhheeungghh… "
"Ssshh… Dery bobo ya…" bisik Johnny sembari menimang nimang Hendery. Jaemin dan Kun sudah tidur sejak tadi di tempat tidur Johnny dan Ten.
Mina dan Mark bermain bersama di kamar Mark hingga ketiduran. Hendery yang biasanya tidur cepat kini kesulitan tidur. Mungkin efek kejadian traumatis kemarin.
"Babe.. Kata Jungwoo kan Dery harus sering diajak beraktifitas fisik, tadi aku berfikir.. Taman di depan kan cukup luas.. Mumpung kita sedang memasang pagar keliling, sekalian saja taman kita renovasi agar ada permainanya? Aku tadi juga lihat lihat trampolin sepertinya bagus untuk anak anak. Beli juga tidak apa apa kan?" Johnny berbisik dan mendekati Ten yang sedang duduk di ranjang, membelai kepala Kun.
"Boleh… boleh.. Yang aku tidak suka kan mainan yang membuat mereka tidak aktif bergerak" Ten.
"Sudah tidur sepertinya John" bisik Ten saat melihat mata Hendery sudah tertutup. Bayi itu kini tidur dalam dekapan Johnny sembari memeluk boneka dino kesayangannya."Biar dia tidur seperti ini dulu.. Aku takut Dery bangun lagi" Johnny.
"Sudah bilang kan pada psikolognya kalau besok kita minta tolongnya agak banyak?" Ten. Johnny mengangguk.
Saat Johnny bercerita kalau ada psikolog yang bisa menangani Hendery, Ten meminta agar Himchan sekalian mengecek Mark, Mina dan Jaemin. Mark dan Mina sepertinya juga butuh psikolog, sementara Jaemin untuk berjaga jaga. Ten ingin tahu apa yang mereka rasakan.
KAMU SEDANG MEMBACA
[END] Life of Immortals Pt.1 [JohnTen]
FanfictionDalam kurun waktu kurang dari dua tahun, hidup Johnny berubah total. Johnny Seo, vampir berdarah murni yang selalu mengasingkan diri dari kaumnya, dan memilih berbaur dengan manusia kini menjadi ayah dari 3 anak vampir. 1 darah campuran dan 2 darah...