Maap ya.. Lu mau uo semalem tapu Lu kecapean terus tidur hahaha
Dan maaf chapter ini gaje lagi soalnya mau Lu gabungin sama chapter depan kepanjangan jadi Lu pisah dan tambahin cerita cerita gajelasnya bayi bayi
✨jangan lupa vote dan comment✨
"Hmmm…Daddy… hmmmm.. Malk.. Malk mau makan loti aja deh" Mark mendorong piring di hadapannya setelah mencoba mencicip omelete yang dibuatkan oleh Johnny. Omelete telur yang harusnya padat itu lembek dan masih berair. Rasanya juga aneh.
"Tidak bisa dimakan ya?" Johnny meringis melihat putranya kini menegak segelas air dengan cepat. Masakan Ten belum jadi sebelum kejadian Kun sore tadi, jadi Johnny berinisiatif membuatkan Mark makan malam meski sekarang sudah lewat jauh dari jam makan malam Mark. Setidaknya putra sulungnya bisa tidur dengan perut kenyang.
"Hmmm Malk mau loti aja ya? Boleh?" Mark menatap Johnny.
Johnny tertawa melihat Mark yang sepertinya tidak mau membuatnya kecewa namun tidak tahan untuk makan masakan Johnny yang sepertinya memang tidak bisa dimakan.
"Maaf ya Daddy tidak bisa masak" Johnny.
"Hmm Daddy.. Daddy udah hebat kok" Puji Mark. Johnny kembali tertawa dan mengambil roti tawar di meja makan, hendak mengolesnya dengan selai"Uhmm.. Dad.. Malk cuka gitu aja" ujar Mark saat melihat Johnny memegang selai coklat. Sepertinya Mark tidak terlalu percaya dengan Johnny. Bahkan hanya untuk mengoleskan selai.
"Oh iya? Atau Mark mau mencoba buat sendiri?" Tanya Johnny. Mark mengangguk dengan segera, membuat Johnny kembali tertawa dan menyerahkan roti dan selai coklat pada Mark.
"Dad.. Malk mau liyat nong Kun boleh?" Tanya Mark sambil mengoleskan selai coklat keatas rotinya.
"Besok pagi ya…" Johnny.
Mark diam menatap rotinya"Daddy tidak bohong pada Mark kan? Nong tidak meninggal kan?" Tanya Mark dengan suara bergetar.
"Tidak sayang… Nong tidak meninggal" Johnny"Telus kenapa Malk gaboleh ketemu nong cekalang?" Kini air mata Mark kembali menentes.
"Tadi ini nong ga dug dug dug… kan kemalen kemalen nong dug dug dug telus.. Kok tiba tiba belenti? Nong meninggal?" Mark menepuk nepuk dada kirinyaJohnny tersenyum.
"Kan Daddy sudah bilang, Nong Kun ternyata halfblood seperti Mark" Johnny."Kok bica?? Malk dulu juga ininya dugdugdug?" Tanya Mark bingung.
"Daddy kurang tahu Mark… besok tanya Om Jae ya?" Johnny."Ko nong belenti dug dug dug jantungnya?" Mark kembali bertanya sambil mengelap ingusnya.
"Hmmm Tadi… Mark lihat Nana sama Dery melakukan sesuatu ke Kun tidak?" Tanya Johnny perlahan, mencoba mengorek petunjuk kenapa anak bungsunya bisa berubah jadi vampir. Para vampir baru menduga duga penyebabnya tapi mereka belum tahu apa yang sebenarnya terjadi.
Mark membelalakkan matanya "nana deli?" Tanya Mark.Johnny mengangguk.
"Mark hyung ingat tidak, mungkin Mark lihat atau tau sesuatu yang mungkin Nana dan Dery lakukan atau berikan pada nong Kun?"Mark terdiam berusaha mengingat ingat kejadian sore tadi.
"Mark hyung coba ceritakan pelan pelan sama Daddy tadi sore bagaimana Mark hyung menemukan Nong Kun?" Johnny.
"Hmm Malk balu pulang dali lumah om Mino abis liyat kucing. Telus pas mau macuk kamal liyat nana ama deli lagi ketawa liatin kotak tidulnya nong Kun. Telus Malk jadi pengen main doktel doktelan ama nong Kun.. jadi Malk mandi dulu bial nong Kun ga kena kuman kuman. Kan nong Kun atit. Tapi abis Malk celece mandi kata Papa nong Kun bobo.. Padahal tadina Nana ama Deli main ama nong.. Telus pas Malk liyat nong udah… " Mark kembali sedih mengingat kejadian sore tadi
KAMU SEDANG MEMBACA
[END] Life of Immortals Pt.1 [JohnTen]
FanfictionDalam kurun waktu kurang dari dua tahun, hidup Johnny berubah total. Johnny Seo, vampir berdarah murni yang selalu mengasingkan diri dari kaumnya, dan memilih berbaur dengan manusia kini menjadi ayah dari 3 anak vampir. 1 darah campuran dan 2 darah...