Lu seneng banget kalian sepertinya antusias sama book ini. Jadi Lu mau kasih hadiah buat up chapter pertama 😘 buat pemanasan, jadi Lu kasih yang uwu dulu
✨vote commet jangan lupa✨
***
"Dery… spit it out!" Johnny mencoba membuka mulut Hendery yang ditutup rapat rapat. Beberapa saat lalu, Johnny sempat melihat Hendery memasukkan sesuatu kedalam mulutnya.
"Hmmmmmm eennggmmm" Hendery menggeleng gelengkan kepalanya menghindari Johnny.
"Hendery, Seo! You can't just put anything in your mouth! Spit it out now!" Johnny sedikit meninggikan suaranya.
Hendery semakin menghindar dan berhasil lolos dari tangan Johnny lalu merangkak dengan cepat menjauh dari Johnny."Henderrrrryyyy" Johnny kesal dan ikut merangkak mengejar Hendery. Tentu saja ia kalah cepat dari bayi berumur 8 bulan itu. Tubuhnya telalu besar dan panjang, memperlambat gerakannya. Sementara Baby Hendery merangkak dengan sangat gesit dan cepat.
"Got you!" Ten tertawa dan mengangkat Hendery kedalam gendongannya.
"Dia memasukkan sesuatu lagi babe, ke mulutnya" lapor Johnny yang sekarang tidur terlentang di lantai.
'Buk'
"Oouugghh… " Johnny mengaduh merasakan sesuatu menekan perutnya dengan tiba tiba.
"Kyahahahahhahaha" Jaemin tertawa sambil menubrukkan tubuhnya ke perut Johnny."Ooooh? Kenapa perut Daddy seperti ada yang menindih ya?" Johnny pura pura tidak melihat Jaemin diatas perutnya.
"Nanananana nanananana" Jaemin duduk diperut Johnny sambil menepuk nepuk dadanya.
"Dery Aaaaaa" Ten masih berusaha membujuk Hendery membuka mulutnya.
"Kenapa ada suara nana tapi tidak kelihatan ya nananya? Mark hyung lihat Nana?" Johnny bertanya pada Mark yang sedang berjalan kesana kemari mencari sesuatu.
"Papa… Ttontugeon Malk mana?" Mark tak menghiraukan Johnny dan berjalan menghampiri Ten.
"Huh? Ttontugeon?" Ten tidak dapat menemukan kosa kata itu di dalam kepalanya. Tangannya masih sibuk merogoh mulut Hendery berusaha mengeluarkan apapun yang disembunyikan putranya didalam mulut yang ia tutup rapat rapat.
"Itu loh Ten.. Yang kain..kotak kecillmmm" Johnny hendak membantu menjawab namun tangan kecil Jaemin menepuk nepuk wajah Johnny dengan kesal.
"Nanaaa…nananananaa" Jaemin terus menepuk nepuk wajah Daddynya."Waaaaah…. Ternyata ada Nana disini" Johnny menahan kedua tangan Jaemin dan pura pura senang menemukan Jaemin yang masih duduk diperutnya
"Kyaahahahahahaha" Jaemin tertawa senang.
"Hah? Apaan?" Ten masih belum bisa menemukan kosa kata itu didalam otaknya, sementara tangannya akhirnya berhasil membuka mulut Hendery. Ten menghela nafas, mengeluarkan sepotong puzzle didalam mulut Hendery. Hendery entah mengapa masih saja suka memasukkan benda kedalam mulutnya, meskipun tidak akan dimakan Hendery, tetap saja benda benda kecil itu dapat membuat Hendery tersedak. Terkadang Hendery juga memasukkan makanan milik Mark kedalam mulutnya. Membuatnya muntah beberapa kali, meski begitu tetap saja ia ulangi.
"Hhhhhmmm... Pacidna? [Phachedhna]" Ulang Mark berusaha mengingat bahasa Thailand dari Sonsugeon.
"Handkerchief (sapu tangan)" tambah Johnny sambil mendudukkan dirinya"Aaaaaah.. Sonsugeon!" [Sapu tangan] Ten
"Iya itu… ttontugeon. Mana? Ttontugeonnya Malk mana?" Tanya Mark lagi.
KAMU SEDANG MEMBACA
[END] Life of Immortals Pt.1 [JohnTen]
FanfictionDalam kurun waktu kurang dari dua tahun, hidup Johnny berubah total. Johnny Seo, vampir berdarah murni yang selalu mengasingkan diri dari kaumnya, dan memilih berbaur dengan manusia kini menjadi ayah dari 3 anak vampir. 1 darah campuran dan 2 darah...