Drowning (45)

2.9K 374 71
                                    

Hadiah karena hari ini JCCnya Daddy bareng sama Papa dan Mark hyung.
Keluarga bahagia.. Besok sama si kembar sama nong Kun ya Daddy.. 😭

✨Jangan lupa vote dan comment

***

Johnny menyandarkan dirinya di sofa. Samar samar ia dapat mendengar suara tawa Ten yang sedang mengobrol dengan Mina di dapur. Mark masih di kamarnya, dan Johnny belum mengecek Mark. Masih memikirkan apa yang harus Johnny lakukan setelah ini. Johnny menghela nafasnya dan berdiri, berjalan menuju kamar Mark dan membuka pintu kamar si sulung dengan perlahan.

"Hhiikkss… hikksss…" hati Johnny terasa sakit saat mendengar isakan pelan putra sulungnya. Pasti Mark menahan isakannya agar tidak terdengar sampai luar.

Johnny berusaha mengintip sedikit, dan melihat Mark duduk memeluk lututnya dilantai, bersandar pada sisi ranjang. Johnny meneteskan air mata. Ia tidak tega. Ia harus membicarakan ini dengan Ten sekarang juga.

Perlahan Johnny menutup pintu kamar Mark kembali dan menghapus air matanya. Lalu bergegas ke dapur menemui Ten.

"Babe…" panggil Johnny, Ten sedang menata meja makan sambil tertawa, membicarakan sesuatu dengan Mina.
"Kenapa babe?" Tanya Ten sambil tersenyum. Johnny tersenyum tipis menatap kedua mata mate nya.

"Did something happen?" Tanya Ten heran, merasa ada yang tidak beres dengan Johnny. Ten menghampiri Johnny dan mengusap pipi yang lebih tua.

"Bisa kita bicara sebentar? Berdua, sekarang" Johnny.
"Its about our first son" Bisik Johnny dengan bahasa Inggris, agar Mina tidak mengerti. Ten menoleh pada Mina yang masih duduk di meja makan.

"Mina mau makan duluan tidak?" Tanya Ten. Mina mengernyitkan dahinya. "Tidak menunggu Mark?" Tanya Mina. Ia ingin makan dengan Mark. Ten menatap Johnny, ia tidak tahu apa yang sedang terjadi pada Mark.

"Mark sedang tidur karena kecapean… Mina makan dulu ya?" Johnny. Mina mengangguk.
"Is he okay John?" Tanya Ten khawatir. Johnny mengangguk dan tersenyum tipis lalu mengambilkan mangkuk dan nasi untuk Mina. Serta meletakkan piring dan mengambilkan lauk pauk Mina.

"Mina kali ini makan sendiri tidak apa apa kan sayang?" Tanya Johny sambil mengelus kepala Mina.
"Daddy dan Papa ada urusan sebentar" Johnny. Mina menatap Johnny bingung, merasa ada yang tidak beres.

"Bisa kan?" Tanya Johnny. Mina mengangguk pelan.
"Mina bisa kok... Daddy.." Bisik Mina. Johnny tersenyum.
"Kami tidak akan lama, Mina makan dulu ya?" Johnny tersenyum dan bergegas menarik Ten ke kamar mereka setelah sebelumnya mengambilkan segelas air minum untuk Mina.

"What happened? Where is Mark?" Tanya Ten setelah mereka berdua berada di dalam kamar.
"Tenanglah.. Duduk dulu. Mark di kamar" Johnny menuntun Ten untuk duduk di ranjang mereka dan menggenggam kedua tangan Ten.

"John.. Cepat katakan padaku. Apa yang terjadi pada putraku? Dia di kamar baik baik saja?" Ten. Johnny mengangguk.
"Ten.. Listen to me…" Johnny mengelus elus punggung tangan Ten.
"Mark… sepertinya sudah bisa membaca pikiran manusia" Johnny. Ten membelalakkan matanya dan tersenyum.

"Dia sudah bisa?! Astaga.. Kenapa dia tidak bilang!!" Ten tampak senang. "Aku kira dia kenapa napa!! Ya ampuun" Ten.
Johnny mengangkat alisnya
"Jadi siapa yang ia baca pikirannya hari ini? Mina? Siapa lagi…? Tidak ada manusi…" Ten menghentikan kalimatnya. Teringat panggilan video Mina dan Minhyung sore ini.

"John… tidak kan? Jangan bilang dia membaca…" Ten menggelengkan kepalanya. Berharap apa yang ia pikirkan sekarang itu tidak benar. Namun Johnny hanya diam, menatap Ten lalu mengangguk pelan.
"Oh No…." Ten menarik tangannya dari genggaman Johnny dan menangkupkan kedua tangannya di wajah lalu menangis.

[END] Life of Immortals Pt.1 [JohnTen] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang