✨Jangan lupa vote dan comment✨
***
"Nono kan udah mau jadi hyung.. Jadi halus jadi menyendili." Jeno dengan bangga berbicara di depan Haechan dan Mark serta Mina.
"Mandiri kali No.. Bukan menyendiri." Taeil tertawa pelan mendengar celotehan putra sulung keluarga Jung."Iya itu.. Mandili!" Jeno masih membusungkan dadanya sambil melipat kedua tangannya dada dengan alis ia naik turunkan.
"Emang kamu udah ngapain No sampe jadi mandiri? Hahahaha.." Johnny tertawa sembari menggendong Kun, menghampiri anak anak yang sedang bergerombol di ruang tengah rumahnya bersama Taeil dan Minhyung.
Jeno menoleh pada Johnny dan tersenyum bangga.
"Nono tadi kesini sendilian, pake payung! Ga kaya Echan hyung yang diantelin cuma gala gala ujan." jawab Jeno masih dengan dada yang dibusung busungkan."Kan rumah Nono disebelah!! Rumah Echan kan agak jauh..." Protes Haechan tidak terima sejak tadi ia di ejek tidak mandiri oleh Jeno hanya karena Taeil menggendongnya dari rumah sampai ke rumah Johnny. Di luar masih hujan deras dan Taeil tidak mau sepatu atau celana Haechan basah jika dibiarkan jalan sendirian ke rumah Johnny.
"Tadi Nono sebelum kesini bantu bantu Papa dulu belsih belsih lumah. Echan hyung bantu bantu juga ga di lumah? Nono tadi bantuin lap meja! Telus Nono belesin gelas gelas kotol! Mainan Nono juga Nono belesin sendili!" Jeno mengangkat dagunya sedikit dan kembali menantang Haechan.
Ten yang baru sampai ke ruang tengah bersama si kembar hanya bisa tertawa pelan melihat kelakuan Jeno. Minhyung sejak tadi juga hanya bisa geleng geleng kepala sembari duduk memangku Mina di sofa.
Haechan diam dengan bibir diteluk kebawah, Taeil diam diam memperhatikan putranya. Penasaran dengan jawaban Haechan. "Kenapa Nono tiba tiba jadi suka bantuin Om Tae?" Tanya Mark heran. Padahal biasanya Jeno paling malas meski hanya di suruh Taeyong memasukkan mainannya sendiri kedalam toy box.
"Kan Nono udah gede! Mau punya dede!! Mama kasian bawa bawa dede, cape. Makannya Nono bantuin. Tuh Mama aja sekalang lagi minum dalahnya Om Minhyun di lumah sama Papa. Makannya Nono kesini sendilian, menduli!!" Jeno.
"Mandiri No..." Mark membenarkan ucapan Jeno.
"Iya.. Mandili." Ulang Jeno.
"Kalo mau punya dede itu halus MAN.DI.LI." Jeno."Tapi kan Echan ga mau punya dede ya gapapa dong gausah mandiri" Haechan. Mark mengernyitkan dahi mendengar jawaban Haechan. "Tapi kalo mandiri, nanti jadi ga repotin appa eomma dan orang lain..." Mina ikut menimpali percakapan teman temannya.
"Hmm.. Kata Papa sih Chan... Mark hyung juga pelan pelan harus latihan mandiri dari kecil biar nanti ga kaget kalau udah gede mau tinggal sendirian." Mark dengan ragu menyuarakan pendapatnya juga. Ten hanya tersenyum mendengar jawaban Mark dan sibuk mengambil Kun dari gendongan Johnny.
"Tuh!! Echan hyung halus jadi mandili dong kaya Nono ama Malk hyung bial nanti kalo gede bisa tinggal sendili..." Jeno semakin mengangkat dagunya dengan sombong.
"Kan Echan kalo udah gede ga mau tinggal sendirian. Kan Echan mau tinggal sama Mark hyung!" Hechan kini ikut membusungkan dadanya. Mark membelalakkan matanya mendengar jawaban Haechan.
"Jadi Echan gausah mandiri gapapa.. Kan ada Mark hyung!" Haechan. "Ah.. Iya.. Nanti Mark hyung yang bantuin Echan ya?" Mark. Haechan tersenyum dengan bangga dan maju semakin mendekat pada Jeno sembari mengangkat dagunya juga dengan sombong.
"Echan punya Mark hyung tuh! Jadi ga mandiri gapapa..." Bisik Haechan dengan kedua alis yang terangkat.
"Udah ah.. Kalian itu... Masih lama gedenya. Masih lama tinggal barengnya!" Taeil dengan sebal menarik Haechan mundur menjauh dari Jeno. "Udah yuk berangkat semua... Nanti kalian terlambat" Johnny segera menggiring anak anak untuk segera berjalan keluar rumah.
KAMU SEDANG MEMBACA
[END] Life of Immortals Pt.1 [JohnTen]
FanfictionDalam kurun waktu kurang dari dua tahun, hidup Johnny berubah total. Johnny Seo, vampir berdarah murni yang selalu mengasingkan diri dari kaumnya, dan memilih berbaur dengan manusia kini menjadi ayah dari 3 anak vampir. 1 darah campuran dan 2 darah...