Still Missing (54)

2.1K 334 74
                                    

Midnight update

Mau double up ga hari ini kalo matahari udah terbit?

✨Jangan lupa vote dan comment✨

***

"Hikks... Nono... Nono kemana.. hiksss..." Haechan terus berjalan di tengah terik matahari mencari cari Jeno.

Haechan sudah berjalan cukup jauh dan ia semakin tersesat. Banyak sekali manusia asing disini, membuat Haechan pusing dan takut. Ia tidak pernah sendirian di tengah tengah kumpulan manusia. Ia selalu bertemu manusia di sekolah atau desa, namun mereka bukan manusia yang asing untuk Haechan.

Mark, Jeno dan para vampir dewasa pasti mengenalkan manusia manusia itu dulu pada Haechan. Bukan manusia manusia asing seperti yang ia lihat sekarang.

"Malk hyuung.. Hikss... Malk hyuuung.... Echan takut... Nono gatau kemana.. Hiksss" bisik Haechan sembari terus terusan berjalan mencari Jeno, masih menggengam kotak 'jus tomatnya'.

Haechan sekarang menyesal sudah ikut Jeno lari keluar taman kelinci. Harusnya ia melapor pada ssaemnya atau bilang pada Mark hyung kalau Jeno berlari keluar taman dengan Jongup.

"Hikks... papa... hiksss..." Haechan semakin ketakutan saat beberapa orang mulai melihat kearahnya.

"Adik kecil... terpisah dengan rombongan?"
Haechan tersentak saat sebuah suara mengajaknya berbicara. Haechan mundur beberapa langkah melihat sepasang muda mudi melihatnya dengan pandangan khawatir. Kedua tangannya di tangkupkan kedada, memeluk kotak 'jus tomat' yang sejak tadi selalu ia pegang tanpa diminum lagi.

"Mau hyung bantu cari mama papanya?" Tanya si lelaki muda. Haechan menggeleng ketakutan. Manusia asing mengajaknya berbicara dan tidak ada vampir lain disekitarnya.

"Namamu siapa?" Kali ini si perempuan yang menanyakan nama Haechan. "Kami antar ke pusat informasi yuk.. Kita cari mama papamu" Haechan menggeleng kuat dan kembali mundur menekan kotak jus tomatnya hingga darah dalam jus tomat membasahi tangannya.

"Ayo hyung dan Noona bantu cari papa Mama.. Itu tanganmu kotor kenapa? Kena jus?" Si pria mencoba membujuk Haechan dan mengernyitkan dahinya saat melihat cairan di tangan Haechan terlalu gelap dan pekat untuk ukuran jus. Haechan menggeleng.

"Ayok" si pria mencoba memegang tangan Haechan dan kaget saat merasakan tekstur pekat yang aneh dari cairan di tangan Haechan. Pria itu langsung menarik tangannya dan mendekatkan jarinya ke dekat hidungnya.

"Darah?" Bisik pria itu bingung dan langsung melihat ke arah tangan Haechan.
"Tangan adik berdarah? Terluka?" Tanyanya panik. Mengira darah di tangan Haechan berasal dari tubuh Haechan atau dari tangannya yang memeluk erat kotak jus berwarna merah. Haechan menggelengkan kepalanya kuat kuat dan semakin ketakutan.

"Adik kecil..." si wanita berusaha mendekati Haechan dan saat itu juga Haechan berbalik arah dan berlari sekuat tenaganya menghindari mereka berdua.

Pasangan muda mudi itu berteriak. Memanggil Haechan dan meminta orang orang agar menangkap anak kecil yang berlari karena ia terluka.

Beberapa orang berteriak dan mengejar Haechan, namun Haechan terus berlari dan berlari lalu dengan cepat bersembunyi di balik semak semak dekat kandang simpanse yang sepi pengunjung. Bersandar pada tembok dan meringkuk di tempat yang sempit. Menangis dan meremas kotak jusnya.

"Papa... papa.. Hikssss... echan mau pulang..."

***

"Kila kila kemana meleka ya?" Gumam Jisung sambil mengedarkan pandangannya. Mencari sosok Haechan, Jeno ataupun Jongup.

[END] Life of Immortals Pt.1 [JohnTen] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang