Winko ❤ [88]

2.5K 330 114
                                    

✨Jangan lupa vote dan comment✨

***

"Wwiwwii..."

"Baba..." Winwin kembali membenarkan panggilan Renjun padanya dengan sabar. Putranya itu kini sedang duduk diatas tempat tidur sembari menata buah buahan mainan dari kayu di atas tempat tidur.

"Baba... De tte ttenma?" [zhè shì shénme? = ini apa?] Renjun mengangkat pisang mainan dan menunjukkannya pada Winwin.

"Xiāng jiāo." Jawab Winwin.
"iang ao!!" Renjun membeo Winwin dan kembali sibuk dengan mainannya.

"Innyi??" Renjun kali ini mengangkat apel mainan dari kayu.
"Píng guǒ." Winwin.
"Ing uo!" Renjun mengangguk anggukkan kepalanya.

"Ttao meyyy!" Renjun kali ini menunjukkan strawberry pada Winwin.
"Iya.. Cǎo méi." Winwin tersenyum tipis menatap putranya yang sejak tadi belum mau tidur.

"Babaaa... Waeee??" Renjun tiba tiba saja melempar strawberry mainannya dan merangkak mendekat pada Winwin. Sejak tadi Winwin tampak tidak seantusias biasanya saat bermain dengan Renjun.

"Injun mau bobo kapan? Baba sama kawauso udah cape." Tanya Winwin sembari mengelus kepala Renjun yang kini memeluknya.

"Uta bobo." Jawab Renjun. Ia sedang menunggu papinya ikut bergabung bersama di kamar. Winwin menghela nafasnya.

"Udah... Injun bobo dulu aja... Jangan nungguin Papi." Winwin. Yuta belum pulang dari rumah sakit malam ini.

"Ga.. Papii..." Rengek Renjun.

Winwin melirik pintu kamarnya yang sebenarnya sejak tadi ia kunci dari dalam.

Siang tadi saat Renjun tidur siang Winwin kembali bertengkar dengan Yuta. Masih mengenai keinginan Winwin untuk pulang ke Beijing. Yuta masih tidak setuju dengan permintaan Winwin yang ingin pulang dan melahirkan di Beijing.

Mereka bertengkar cukup lama hingga akhirnya Yuta mendapat panggilan darurat dari rumah sakit dan bergegas pergi. Meninggalkan Winwin yang semakin marah dan kesal pada Yuta.

"Wwiwwi... Awwautto..." Renjun mengernyitkan dahinya saat merasakan adik bayinya bergerak sangat aktif didalam perut Winwin.

"Baba.. " koreksi Winwin.

"Baba awwautto... Ayya?" Tanya Renjun sembari mengelus pelan perut Winwin saat beberapa kali adiknya menendang perut Winwin dengan cukup keras.

Winwin tersenyum dan membelai kepala Renjun. "Tidak kok... Tidak apa apa... Kawauso sedang senang sekali karena Injun gege mengelus elus perut Baba..." Winwin.

'Ttok ttok ttok'

"Wiiin...?" Renjun dan Winwin tersentak saat mendengar suara Yuta mengetuk pintu kamar.

"Utaaaa!!!" Teriak Renjun senang saat menyadari papinya pulang. Renjun langsung turun perlahan dari ranjang dan berlari menghampiri pintu kamar orang tuanya. Winwin hanya diam, duduk di atas ranjang dan mengelus perutnya.

"Babaaaaa... Uta!!" Renjun yang sedang berjinjit berusaha membuka pintu kamar orang tuanya berteriak minta bantuan Winwin.

"Injun sini aja.. Sinih sama Baba... Kita bobo." Winwin melambaikan tangannya pada Renjun, menyuruh putranya mendekat.

"Utaaaa..." Renjun berjalan mendekat pada Winwin sembari terus menunjuk ke arah pintu kamar dengan bingung. Ia tidak bisa membuka pintu kamar yang sudah di kunci oleh Winwin.

Dan babanya itu hanya duduk diam, padahal jelas jelas suara Papinya pulang dan mengetuk dari luar kamar.

"Injun bobo aja sinih sama Baba... Papi biar bobo di kamar Injun." Jawab Winwin.

[END] Life of Immortals Pt.1 [JohnTen] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang