3 chapter isinya Nono, sekarang balik lagi ke keluarga Seo
✨jangan lupa Vote dan Comment✨
***
"Eenngghhh" Hendery mengeliat, meluruskan tangan dan kakinya.
'Bugh'
"Eengghh" Jaemin mendorong tangan Hendery yang mendarat di wajahya.
'Bugh' tangan Hendery kembali mendarat di wajah Jaemin."Hheuungghh huwaaaaaaa" Jaemin menangis kesal.
"Ssshhhh kenapa kenapa?" Ten buru buru masuk ke kamar dan menggendong Jaemin, lalu membawanya keluar kamar untuk menenangkannya. Sementara Hendery melanjutkan tidurnya dengan tenang."Kok nangis?" Tanya Ten sambil mengusap pipi dan hidung Jaemin saat putranya itu sudah mulai tenang.
"Kok jagoan Daddy yang ini nangis? Sinih sama Daddy" Johnny berdiri dari kursinya dan memindahkan Jaemin yang berada di gendongan Ten ke gendongannya."Ayo Mark sayurannya dimakan" Ten langsung beralih pada Mark yang sedang sarapan.
"Ga enak Pa.. " Mark merengek.
"Nanti nangis loh brokolinya kalau ga dimakan" Ten.
"Malk kan ga cuka bokoliii" Mark mendorong piringnya menjauh."Yaudah. Wortelnya habiskan dulu" Ten menunjuk beberapa potong wortel dipiring Mark. Mark cemberut dan menarik piringnya kembali lalu menusukkan garpunya pada potongan wortel sebelum memasukkannya ke mulut.
"Nana kalau masih ngantuk kenapa bangun?" Johnny tersenyum melihat Jaemin yang kini menempel padanya dan menyandarkan kepalanya di dada Johnny, kembali memejamkan mata.
"Sarapanmu habiskan dulu babe" Ten melirik gelas darah Johnny yang masih separuh terisi.
"Hwabwicwin bweb" Mark meniru Ten dengan mulut penuh wortel. Johnny memebelalakkan matanya menatap Mark yang kini tertawa.
Ten ikut tertawa. "Kamu panggil Daddy ga gitu dong sayang. Itu panggilan Papa buat Daddy" Ten."Dan panggilan Daddy buat Papa" Johnny.
"Oke beb hahahaha" Mark tertawa saat Johnny mencubit pipinya gemas."Ayo Mark hyung habiskan sarapannya. Darahnya dihabiskan juga. Daddy juga. Nanti kalian terlambat" Ten kembali mengambil Jaemin dari dekapan Johnny yang kini sedang menghabiskan darahnya dalam sekali teguk.
"Mark hyung cepat tapi jangan terburu buru seperti itu, nanti tersedak" Ten mengingatkan Mark yang sedang terburu buru menghabiskan darahnya.
"Malk Hyuuuung"
"Malk Hyuuung" suara Jeno dan Haechan terdengar dari luar rumah Johnten. Mark buru buru menegak habis darahnya."Di lap dulu" Johnny menahan tangan Mark dan mengelap noda darah di mulut Mark dengan tissue.
"Malk belangkat dulu Dad" Mark mencium pipi kiri Johnny.
"Belangkat Pa" Mark juga mencium pipi Ten."Hati hati! Naik sepedanya jangan ngebut! " teriak Johnny saat Mark berlari dan menyambar tasnya lalu keluar pintu rumah.
"Ooeekkkk oeeekkkkk" suara tangis Kun terdengar dari kamar Johnten.
"Si bontot bangun deh" gumam Johnny saat Ten buru buru menyerahkan Jaemin pada Johnny dan langsung berlari ke kamarnya dan Johnny untuk menghampiri Kun.***
"Huwaaa… pwapwaaa" suara tangis Jaemin kembali terdengar beberapa saat setelah Johnny berangkat ke kantor.
"Sebentar ya sayang" Ten meletakkan Kun dengan perlahan di baby bouncernya. Kun mengeliat pelan dan tersenyum melihat Ten.
KAMU SEDANG MEMBACA
[END] Life of Immortals Pt.1 [JohnTen]
FanficDalam kurun waktu kurang dari dua tahun, hidup Johnny berubah total. Johnny Seo, vampir berdarah murni yang selalu mengasingkan diri dari kaumnya, dan memilih berbaur dengan manusia kini menjadi ayah dari 3 anak vampir. 1 darah campuran dan 2 darah...