✨Jangan lupa vote dan comment✨
***
"Aabwawaa…" Ten tersenyum menatap kedua bola mata merah darah milik Kun. "Nong Kun sudah enakan ya? Main sama Mina noona dulu ya?" Ten meletakkan botol dot kosong di sampingnya dan membelai kepala Kun yang masih ia pangku.
"Hheeuunnggg..hhwwaaa" Kun kembali menangis dan menyandarkan kepalanya pada Ten. Padahal beberapa saat lalu bayi itu tampak baik baik saja.
"Pa... Malk masih lama ya pulangnya?" Tanya Mina yang masih mewarnai di sebelah Ten. "Deli dan Nana juga? Mina bosaaan" bisik Mina. Kun tidak mau lepas dari Ten dan sejak tadi ia bosan mewarnai sendirian.
"Mina mau nonton tv saja?" Tanya Ten. Mina mengangguk pelan. Ia sudah kelewat bosan sekarang setelah biasa menghabiskan beberapa hari di rumah Johnten yang biasanya selalu ramai karena si kembar.
Ten segera menyalakan tv dan menyambungkan laptopnya dengan tv untuk memutar Barney. Kun berhenti menangis dan menoleh ke belakang saat mendengar suara yang sudah familiar ia dengar karena kakak kakaknya, Hendery dan Jaemin sering sekali menonton Barney.
"Uh uwwh.." Kun mengehentak hentakkan tubuhnya dan tersenyum melihat Barney yang sedang bernyanyi. "Nong Kun turun dulu ya? Nonton bersama Mina noona? Nanti lehernya sakit sayang" Ten menghela nafasnya melihat Kun yang kesulitan menonton tv karena posisinya yang memeluk Ten.
"Aauuwwhhuwwaaa…" Kun menolak dan kembali menangis, mengusakkan kepalanya pada dada Ten. "Sebentar saja ya Nong Kun menonton sendirian? Papa belum mandi, belum mandikan Mina noona.. Nong Kun juga belum mandi. Nanti gantian" Ten. Kun menggeleng, tetap tidak mau lepas dari Ten dan menangis lagi.
"Mina mandinya nanti saja tunggu Om Doyoung juga tidak apa apa Pa.." Mina. Ten menghela nafasnya.
"Iya.. Iya.. Mandinya nanti ya nunggu Om Doyoung" Ten kembali menepuk nepuk punggung Kun. "Sudah.. Nong Kun jangan menangis terus nanti cape" Ten. Kun terdiam dan kembali mengangkat kepalanya untuk sekali lagi menoleh ke belakang, melihat Barney dengan mata dan pipi yang masih basah. Perlahan Ten melepaskan baby carrier di tubuhnya lalu mengangkat Kun agar lepas darinya. Berniat memutar posisi Kun agar menghadap tv.
"Hhuuwwaaaaaaa…" Kun yang tersadar dengan yang Ten lakukan langsung menjerit keras dan menangis. "Sebentar sebentaaaar.. Cuma pindah posisi agar nong Kun lehernya tidak sakit" Ten.
"Hhwwaaaaaaahwaaaaaaaa…" Kun tetap tidak mau dan semakin keras menjerit dengan kedua tangan yang mencengkram erat kaus Ten. Membuat Ten tidak tega dan kembali memeluk Kun.
"Iya.. Iya.. Maaf ya.. Papa pindah saja ya duduknya?" Ten bergeser ke sisi samping meja dan duduk menghadap Mina, agar setidaknya leher Kun tidak sakit karena terus menerus melihat ke belakang. Kun masih terus menangis dan meletakkan kepalanya di dada Ten sambil menghadap samping, menonton Barney. Ten langsung mengencangkan lagi baby carrier di tubuhnya dan menarik laptopnya mendekat lalu melanjutkan bekerja. Mina hanya bisa menghela nafas melihat Ten dan Kun sebelum kembali fokus ke layar tv.
***
"Hhiikksss.. Hiiikkssss…" Hendery kembali menangis karena lidahnya terus terusan terasa tidak enak.
"SeungHee, tolong bilang pada divisi A aku tidak bisa datang ke meeting nanti. Suruh mereka memberikan laporan meetingnya padaku besok pagi. Dan tolong jangan ada yang masuk ke dalam ruanganku. Kalau ada yang mencariku, bilang aku tidak bisa di ganggu" Johnny."Tu..tuan.. Matnya sudah datang. Tidak diperbolehkan masuk juga?" SeungHee menunjuk dua orang lelaki yang membawa masing masing dua mat ditangan mereka.
"Bawa masuk dan langsung tata di lantai ruanganku" perintah Johnny. Seunghee bergegas menyuruh kedua pria tadi masuk ruangan Johnny dan menata mat di salah satu pojok ruangan Johnny yang masih longgar sebelum bergegas pergi.
KAMU SEDANG MEMBACA
[END] Life of Immortals Pt.1 [JohnTen]
FanfictionDalam kurun waktu kurang dari dua tahun, hidup Johnny berubah total. Johnny Seo, vampir berdarah murni yang selalu mengasingkan diri dari kaumnya, dan memilih berbaur dengan manusia kini menjadi ayah dari 3 anak vampir. 1 darah campuran dan 2 darah...