GUYSSSSSS
FRENEMY VERSI CETAK LAGI DALAM MASA PRE ORDER LOH!!
Bisa pre order di website pinkishdelightbooks.com atau ketik aja frenemy di shopee, nanti ada kok~
Bagian-bagian yang nggak muat diceritain di wattpad ada di versi buku,
SOOO GRAB YOURSSSSS!!
And thank you for loving Mark and Liv until now,
couldn't have made it this far without you ❤️*****
"Serius, Mark? Kamu nggak mau? Ini enak banget loh. Masakan kakakmu enak juga ya, bisa-bisanya adiknya bedain minyak sama sabun aja nggak bisa."
"No, thank you. Aku nggak napsu makan."
Alice cuma mengangkat bahu lalu makan lagi salad buatan kakakku. Sebenarnya itu untuk makan siangku, tapi karena tidak dimakan jadi Alice yang makan. Dia baru datang sekitar setengah jam, menjenguk aku yang dirawat di rumah. Sejak pulang dari Geoje, aku tidak bisa tidur dan terlalu marah sampai akhirnya sakit. Untung bisa diinfus di rumah, merepotkan sekali kalau harus menginap di rumah sakit.
Rumah sakit banyak dokternya, dan dokter mengingatkanku pada Liv. Aku benci pada apa pun yang berhubungan dengan dia sekarang.
"Hari ini jadwal Noel Leon ke dokter hewan..." gumamku. "Ish- infus sialan ini udah boleh dilepas belum sih?"
"Ya belum lah, baru juga tadi pagi. Biar Jaemin yang bawa mereka ke dokter," sahut Alice.
"Mereka nggak nakal kan di rumah Jaemin? Sorry, nggak bisa dibawa ke sini soalnya pasti berantem sama Daniel," aku mengingat berbagai adegan perkelahian antara keponakanku dan kucing-kucing. Sejak masih kecil mereka bermusuhan karena sering berebut perhatian Liv.
Alice tertawa kecil. "Boro-boro nakal, kata Jaemin mereka kayak kucing bad mood. Oh iya, siapa tau kan hari ini Liv pulang? Biar dia yang bawa Noel Leon ke dokter nanti."
KAMU SEDANG MEMBACA
More Than Frenemy
Fiksi Penggemar[Frenemy vol. 2] "I still hate you. But I like you. I just do."