chapter 17: tense [2022]

27K 4.8K 2.3K
                                    

Masih aja ada yang nanyain mulustrasinya Liv wkwkwk padahal udah ada dari jaman Vacancy dan Frenemy.

Masih aja ada yang nanyain mulustrasinya Liv wkwkwk padahal udah ada dari jaman Vacancy dan Frenemy

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Namanya Chen Duling, nggak akan ada di socmed mana pun karena dia cuma main weibo.

Namanya Chen Duling, nggak akan ada di socmed mana pun karena dia cuma main weibo

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Suka pada ketuker sama ini, kalo ini mah mulustrasinya Alice Kim wkwkwk

🐧🐧🐧🐧🐧











"Dari dulu. Dari lamaaaaa banget aku sadar kalian itu dua orang aneh yang saling suka dan sentimen di saat yang sama. Tapi akhirnya Mark yang ngaku duluan, sekitar dua tahun yang lalu kayaknya waktu Liv lagi suka ikan cupang. Kamu tau, Liv, dia kalo liat kamu tuh kayak orang kasmaran, sementara kamu sibuk mainan ikan," Alice tertawa.

"Bukan kayak, tapi emang. Hehe," Mark mengoreksi sambil cengengesan.

"A-apa...?" aku tergagap.

Mukaku memerah saking malunya setelah mendengar penjelasan Alice Kim lebih lanjut. Beberapa hari yang lalu aku dan Mark sudah kepergok dan tidak bisa mengelak lagi. Ternyata Alice memang benar-benar sudah tahu sejak lama, tepat seperti dugaanku selama ini.

"Untung ikan cupang udah mati semua, nggak ada manfaatnya juga," timpal si bodoh Mark Lee tanpa rasa malu, tetap santai menyetir. Dia baru saja menjemput aku dan Alice pulang kuliah.

"Heh! Diem ya pembunuh!" semprotku.

"Kan nggak sengaja, lagian diajak beli yang baru nggak mau."

"Nggak segampang itu, kamu nggak tau hak asasi ikan cupang?? Kamu nggak akan ngerti soalnya kamu cumi-cumi, Squidmark!"

"Ck- kan aku udah bilang Squidward itu guritaㅡ"

"Fiuhㅡ tuh kan, selalu ribut nggak penting," Alice melerai dengan malas. "Coba aja ada pembangkit listrik tenaga keributan, kalian pasti lebih berguna."

Aku dan Mark bertukar tatapan sengit lalu saling buang muka. Ini sudah semacam kebiasaan, aku juga heran kenapa Mark bisa semenyebalkan itu. Dan sialnya menyebalkan sekaligus makhluk paling manis yang ada di dunia.

More Than FrenemyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang