Leon menjilati punggung tanganku sementara Noel bergelung di pangkuanku karena kedinginan. Sudah sekitar satu jam aku duduk di teras rumah, bersandar pada pilar kayu yang menopang atapnya. Setelah semua orang pergi, aku masih blank. Bingung harus berbuat apa sekarang.
"Masuk sana, jangan ikut-ikutan di sini. Dingin tau," usirku pada para kucing, tapi mereka tetap tidak mau.
Sebentar lagi sore. Mataku menerawang jauh ke pantai di bawah sana. Apa sebaiknya aku pulang sendiri saja ke Seoul? Astaga- aku baru sadar aku tidak punya uang. Selama diculik semua kebutuhanku ada dengan sendirinya di rumah ini, jadi aku tidak menyimpan banyak uang cash.
Bagaimana ini? Satu-satunya solusi yang terpikir olehku sekarang hanya ponsel. Aku meraba benda itu di dalam saku jaket. Masalahnya, menelepon atau menyalakan internet adalah larangan paling utama di tempat ini. Apa sudah waktunya kulanggar saja?
Ah- masa bodoh. Kukeluarkan ponsel dari saku. Aku mau pulang. Lagipula semua orang sudah pergi, untuk apa aku tinggal di sini lebih lama?
"Meoww!! Meow meow!!!"
Baru mau menyalakan internet, Noel Leon mengeong ribut. Mereka melompat-lompat dengan ekor digoyangkan, seolah sengaja mengarahkan pandanganku pada rumah bodyguard. Ah- ada orang! Barusan pagar dibuka lalu kulihat ada yang masuk.
