Kukira kalau dua orang sudah sama-sama mengakui perasaannya, semua selesai. Ternyata tidak ㅡsoalnya orang yang kusukai beda kasta denganku. Jauh lebih di atas daripada aku yang cuma orang biasa.
I like Livia Byun.
Don't know why.
Don't know since when.
I just do.
Waktu berjalan cukup cepat juga ya, sampai sudah sekitar lima tahun aku mengenal Liv. Kalau ditanya kesan pertama, yang kuingat selalu anak cantik yang mengintip dari balik pintu apartemen mewahnya yang mirip sarang penyihir. Mukanya super garang, tapi memakai celana tidur dan sandal Pororo.
Sekarang Liv sudah jarang memakai sandal dan celana Pororo dekil itu. Usianya sudah hampir dua puluh empat, jadi menurutnya tidak cocok lagi. Padahal menurutku celana tidur Pororo lebih menggemaskan daripada lingerie atau piyama lain.
Januari 2024
Kami tidak melewatkan natal bersama. Aku tentu saja di Vancouver, sementara itu dia tetap di Santorini. Dan sekarang musim dingin hampir berakhir, waktunya Liv kembali ke Seoul. Selama tinggal di Santorini, dia lumayan sulit dihubungi. Kasihan, pasti sibuk sekali. Soalnya penelitian itu sangat penting untuk kelulusannya. Tahun ini Liv harus lulus kuliah kedokteran.
Supaya bisa menikah denganku HAHAHAHAHAHAHA.
Porongbyun
Lukanya udah sembuh, Mark Lee
Jangan khawatirMe
Basi
Itu chat seminggu yang laluPorongbyun
Sorry
Aku udah bilang kan, nggak bisa sering bales chat
Atau video callMe
I miss youPorongbyun
I knowMe
Tau nggak
Akhirnya Baby bisa jalan sendiri
KAMU SEDANG MEMBACA
More Than Frenemy
Fanfic[Frenemy vol. 2] "I still hate you. But I like you. I just do."