Katakan saja aku egois. Atau pengecut.
Mungkin aku sudah terlalu terlatih untuk berbohong, jadi pertanyaan Herin tidak kutanggapi serius. Aku tetap menyuruhnya pulang dan mencari solusi untuk masalahnya tanpa melibatkanku. Bagaimana pun, tetap saja aku merasa gelisah. Semua telanjur serumit ini dan entah siapa yang sebenarnya salah.
Sepertinya konflik pertunangan masih terus berlanjut di antara Mark, Herin, dan keluarga mereka. Soalnya sejak hari itu Mark jadi sering murung dan diam. Kadang dia bilang jujur tidak ingin bertemu denganku dulu karena suasana hatinya sedang jelek. Kalau dipaksakan, yah, seperti biasa aku jadi tempat pelampiasan kekesalannya.
Tapi aku sadar, ini semua resiko karena perbuatanku sendiri. Kadang aku menyesal sudah mengakui perasaanku pada Mark dua tahun yang lalu. Seandainya tidak pernah kulakukan... apa aku hidup lebih tenang sekarang?
Hari ini Mark ulang tahun. Aku sudah membelikan hadiah seekor kura-kura kecil dan mempersiapkan semangka besar dengan lilin ulang tahun. Sebaiknya sekarang kukirim pesan padanya untuk datang ke Peachdelight kalau sudah tidak sibuk.
Hi, birthday boi.
Happy birthday, aku nggak bisa bikin kata-kata manis jadi nggak usah ya. Um... aku cuma mau bilang. Selama ini, aku baru sekali ketemu spesies manusia semacam kamu. Yang selalu bikin aku bahagia karena hal-hal kecil, ketawa sampai sakit perut, ngerti sekua bahasa alien yang aku bikin, sekaligus bisa diajak ngobrol tentang sekua hal, dan selalu bikin mood baikan tiap aku lagi bad mood.
Ya, kamu seberpengaruh itu.
Dan aku baru sadar kalau aku nggak pernah melakukan apa-apa buat kamu. Maaf ya.
Makanya, jangan sakit atau sedih. Semoga kamu hidup lama dan bermanfaat selain cuma numpang napas dan ketawa. Nah, aku kasih kado kura-kura ya sebagai simbol panjang umur! Kura-kura bisa hidup ratusan tahun, bisa jadi temen ngobrol kamu juga kalau kita jauh.
Kura-kuranya jantan nih, nanya Slolofeet Manselong Greengrany Aquawise. Bagus kan?Hafalin loh, Mark, baby aku tes! Awas aja kalau nggak hafal!
Oh iya, aku sengaja nggak bikin kue, soalnya takut kamu diabetes karena kebanyakan makan kue hari ini. Just come to Peachdelight, call me right after you read this message, okay?
See you!
Selesai. Tidak terlalu panjang kan? Sudah lama aku tidak mengiriminya pesan sepanjang ini. Setelah terkirim, aku meletakkan ponsel. Berpikir mau melakukan apa. Makan cemilan? Nonton Pororo? Memberi makan Slolofeet Manselong Greengrany Aquawise?
That's what you do
Again I feel special🎶Kaget ponselku berdering, sudah mengharapkan nama Mark yang muncul tapi ternyata tertulis Na Voldemort ㅡnama kontak Jaemin di ponselku diganti oleh Alice setelah insiden skripsi. Ada apa ya? Segera kuangkat teleponnya.
"Halo?"
"Liv, aku di dekat halaman samping Peachdelight. Keluar dong, aku baru jatuh dari motor. Agak susah kalau naik tangga sendiri," sahut Jaemin to the point.
"Ya ampun, bisa-bisanya. Oke, tunggu sebentar," sahutku sambil menutup telepon.
Segera aku keluar dan turun lewat tangga perselingkuhan. Benar saja, Jaemin sudah menunggu di sebelah motornya yang tampak lecet lumayan parah. Keadaan anak itu tidak jauh berbeda dengan motornya, luka di lutut dan siku sampai bajunya agak koyak. Tampak luka Jaemin berdarah dan kotor, tapi dia tidak menunjukkan ekspresi kesakitan.
KAMU SEDANG MEMBACA
More Than Frenemy
Fanfiction[Frenemy vol. 2] "I still hate you. But I like you. I just do."