27. Sebab dan Akibat

1K 82 7
                                    

Happy reading

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Happy reading

Brak!

Kepala cewek itu dibenturkan secara keras. Pemiliknya meringis kesakitan. Lantas tanpa basa-basi. Sebuah guyuran air membasahi seluruh tubuh yang terbalut seragam putih abu-abu.

"Lo bilang nggak takut sama gue kan? Segini doang lo udah kalap. Mulut lo bilang gue yang paling jablay. Taunya lo pacaran sama om gue, anjing lo!" Cecil mencekik leher Wenda. Waktu paling Cecil sukai untuk menindas mangsanya ialah saat pulang sekolah. Seperti saat ini, Wenda di babat habis oleh ratu bully SMA 79. Cecil Paramitha.

"Emangnya kenapa?! Om lo yang mau sama gue, dia yang jadiin gue simpenannya." Wenda tidak tinggal diam. Tubuhnya sudah basah kuyup tapi tidak membuat mentalnya menciut.

"Percumah cantik kalau gatel, najis banget gue liatnya. Bangga lo jadi simpenan? Murahan! Lebih murah dari gue yang level mainnya bukan om-om. Nggak usah merasa paling tinggi derajatnya. Intinya lo maupun gue sama-sama jablay." ungkap Cecil tegas.

"Loh? Gue sama lo beda, kita mainnya beda kasta. Lo gocengan, sedangkan gue cepek. Mahalan siapa?" Wenda mengangkat rahangnya tinggi-tinggi.

Cecil berdecak, menampilkan senyum miring. Satu tangannya memegang pundak Wenda. "Sejak kapan lo jadi simpanan om Rio? Udah nggak perawan pasti, ngaku lo!" tuding Cecil.

"Kenapa? Mau gue masih perawan kek, enggak kek, urusannya sama lo apa?" sahut Wenda.

"Wah, bener sih. Level bitchnya udah tinggi banget. Masih kelas satu SMA udah jadi pelakor. Om gue punya istri, punya anak. Mikir ke situ nggak sih?" Cecil menyentil pelipis Wenda.

"Kan gue udah bilang tadi, om lo yang tergila-gila sama gue. Salahin Tante lo itu, nggak jago urusan ranjang kali jadi suaminya nyari yang lebih hot." Wenda terkikih.

"Lo bakalan nyesel lakuin ini, lihat aja nanti, bukan tangan gue yang bekerja. Tapi kekejaman semesta. Lo akan tahu akibatnya kalau lo berbuat kayak gini. Biarpun gue player. Selera gue bukan suami orang, babe." Cecil membelai wajah Wenda. "Kelihatan banget lo anak yang nggak pernah dapat kasih sayang orangtua. Oh atau lo emang anak yang nggak pernah dapat duit dari orangtua? Upsy! Ngemisnya ke om-om. Gue kasih tahu nih. Lo masih anak kemarin, nggak mikir risiko? Ck, begaya lo jadi pelakor?" Cecil mundur, meninggalkan Wenda dalam keadaan basah kuyup.

Cecil cukup syok mendengar berita mengenai Wenda menjadi simpanan Rio, omnya sendiri. Selama Cecil nakal dan bermain ranjang, seleranya bukan om-om pemilik istri dan suami. Cecil memiliki level tersendiri. Tidak habis pikir pada Wenda, cewek seumuran dia rela dijadiin simpanan?

DIA, CATURKU [ON GOING]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang