65. Ke(putus)an Di Gudang

889 137 36
                                    

HALLO📢

KANGEN NGGAK SAMA CATUR-KANAYA??

SIAP RAMEIN LAPAK INI??

SELAMAT MEMBACA DAN BUAT PENUMPANG KAPAL CATUR-KANAYA SIAPIN HATI OK!

ADA LOVE DARI CATUR : ❤❤

***

"Mengapa kita harus memulainya jika pada akhirnya kisah ini berakhir?"

—Karena setiap buku yang kamu baca juga akan berakhir di epilog sekalipun tak jarang penulisnya tidak melampirkan prolog.

"Mengapa Tuhan mempertemukan kita lantas hari ini seperti dipaksa berpisah dimensi?"

—Sesungguhnya saat kita di pisahkan dengan orang tersayang, kita hanya berpisah tempat dan waktu. Perihal perasaan masih saling menyatu.

Catur, Kamu memang tidak ku lampirkan dalam prolog ceritaku. Tapi, aku selalu detail dalam bab-bab yang di dalamnya terdapat kasih dan sayangku.

Pada akhirnya, pada bagian ini, aku ingin menyudahi.

Dan pada bagian ini aku memastikan tidak salah mengambil keputusan.

Kita... Selesai, ya?

 Selesai, ya?

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

***

"Mama marahin kamu ya?" tanya Hendri lembut seraya mengusap kepala anak gadisnya. Keduanya masih di dalam mobil, tepat di depan gedung SMA 79.

Kanaya menggeleng, "enggak kok, pa. Kemarin kita cuma ngobrolin masalah Naya sama Catur."

"Jadi kelanjutannya?" tanya Hendri.

"Mama nyuruh Naya nggak usah pacaran aja kalau ujung-ujungnya Naya jadi egois. Mama nggak mau Naya nyusahin Catur lagi. Kata mama, selama ini Naya udah banyak merepotkan Catur." tutur Kanaya tak berekspresi. Gadis itu berpenampilan sedikit acak-acakan. Dengan rambut yang tergerai tanpa jepit rambut atau pita merah yang biasanya ia pakai.

"Kamu udah punya keputusan terbaiknya?" tanya Papanya.

"Iya, Naya udah pikirkan ini matang-matang."

Herdi tersenyum. Ia memeluk anak gadisnya yang kini sudah tumbuh dewasa. "Papa percaya, apapun keputusan yang kamu ambil, itu yang terbaik buat kalian. Masih sama-sama muda dan perjalanan kalian masih sangat panjang. Tetap semangat ya."

DIA, CATURKU [ON GOING]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang