Makasih buat pembaca setia cerita ini. Nggak nyangka sih bakal tembus 10k readers, ajak temen-temen baca juga ya.
Apa yang buat kalian nunggu cerita ini update?
Mau ending apa gak nih hahah.
***
"Pergi lo, jalang. Nggak tau malu banget. Stop porotin uang om gue." tukasnya dengan raut menahan amarah. Cecil bersedekap, bersandar di sisi mobil miliknya.
"Cecil, kamu jangan seperti ini. Ini bukan kesalahan Wenda. Om yang suka sama Wenda, om yang ajak dia jadi seperti ini, karena dengan Wenda, om bisa merasakan kebahagiaan. Jadi udah jelas kan? Jangan salahin Wenda lagi. Sampai kapanpun om nggak akan lepas Wenda."
Cecil melotot. "Om udah gila ya?! Terus gimana dengan rumahtangga om sama Tante? Om lebih pilih anak ini?" ucapnya marah.
"Om udah kirim surat gugatan cerai ke Tantemu. Maafkan om, tapi ini soal kebahagiaan yang om rasakan bersama Wenda. Sekalipun Wenda masih terbilang anak-anak. Its okey, cinta nggak pandang umur kan?"
Cecil menggeleng. Ia tersenyum kecut, kekecewaanya begitu mendalam. Ia tidak menyangka laki-laki yang dipanggil Om itu lebih memilih Wenda Aditya, adik kelas yang notabene menjadi musuhnya.
"Heh! Puas lo udah rusak rumahtangga Tante gue? Dasar murahan! Harga diri lo lebih rendah dari seorang pel—" Cecil dicengkram kuat. Ia berontak ingin menepis namun tertahan.
"Kita sama-sama perempuan, lo ngatain gue murahan sama aja lo rendahin semua perempuan. Ngaca!" Wenda melawan. Ia tidak ingin terus-terusan dihina murahan walaupun ia patut di juluki itu setelah sekian bulan menjadi simpanan km-om.
"Gue nggak peduli!" sergah Cecil.
"Cecil, silakan pergi." usirnya tegas.
"Om nggak belain Cecil? Om ini siapa sih? Om masih termasuk keluarga Cecil loh, kok tega sih? Om nggak bisa atasi permasalahan rumahtangga dengan baik. Nggak kayak gini, Om. Tujuan menikah bukan untuk cerai kan? Tapi kenapa Om nyerah gitu aja? Tante bisa menjadi seperti Wenda kok, Om mau yang gimana? Om nggak perlu susah-susah nyari perempuan lain kan? Istri Om jauh lebih baik dari perempuan manapun." papar Cecil. Cewek itu menangis. Sungguh, ia tidak ingin Om dan Tantenya cerai hanya karena ada Wenda, si cewek kinyis-kinyis idaman laki-laki dewasa.
"Kamu nggak tahu persoalannya. Jadi berhentilah menggurui Om," ujarnya.
"Terserah, Cecil hanya mengungkapkan apa yang pengin Cecil sampaikan ke Om. Sebelum penyesalan datang, sebaiknya Om pikirkan baik-baik. Tanya ke Wenda, apa dia benar-benar bahagia sama Om? Mungkin karena Om punya banyak uang, mungkin karena Om perhatian, mungkin juga Wenda cuma iseng." ucapan Cecil tidak disangkal Wenda. Cewek itu menunduk, mengatur napasnya yang berat.
"Wenda masih SMA, Om. Dia juga masih bisa nyari yang seumuran. Tanya aja gih, dia emang menerima Om, tapi bukan berarti dia mencintai Om sepenuh hatinya. Cecil yakin, kalian nggak benar-benar saling mencintai. Ini cuma nafsu, sadar Om." Cecil terlihat begitu dewasa untuk masalah ini.
Maksud Cecil bukan merendahkan Wenda, tapi ia ingin membenarkan yang salah diantara keduanya. Wenda dan laki-laki itu bukan satu ikatan yang sepadan. Seharusnya tidak disatukan. Karena hanya salah satunya yang mengikat erat.
![](https://img.wattpad.com/cover/247654556-288-k443393.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
DIA, CATURKU [ON GOING]
Fiksi Remaja[CERITA INI MENGANDUNG UNSUR SEX EDUCATION] #2 - fiksiremaja [6/9/2021] #1 - catur [15/9/2021] #1- sexeducation [15/9/2021] #1 - bullying [20/11/2021] #2 - comeonrbc [15/9/2021] #3 - comeonrbc [16/9/2021] #1 - comeonrbc [18/9/2021] #7 - masasma [15...