38. Keributan Sma 79

1K 80 3
                                    

Happy reading❤

Makasih banyak yang udah support cerita ini. Dari dulu aku kalo bikin cerita cuma iseng, tapi kalo ada antusias pembaca jadi aku seriusin buat lanjut. Thanks full for your support guys❤❤

Bay the way, seru kali ya kalo diadain konflik berat wkwk.

***

"Tigo direhabilitasi, dia coba-coba narkoba." ucap Cecil lirih. Ia menatap kedua sahabatnya dengan intens. "Kalian bakalan kaget sama kabar lain dari tuh cowok." imbuhnya datar. "Tigo diminta tanggungjawab sama Kyla."

"Hamil? Lah emang mereka itu-itu di mana? Kyla kan anak Bima Sakti. Buset jauh kan tuh daerah elite itu." seloroh Lala tampak heboh.

"Di markasnya Tigo kali, ya nggak Cil?" sahut Ntin mengedikkan dagunya pada Cecil.

"Kayaknya. Tapi setau gue Kyla jarang pergi sama Tigo. Secara selera dia kan high class. Kalian tahu sendiri lah, bayaran dari sugar dady-nya udah di atas gue." ucap Cecil. Ia mengaduk-aduk es tehnya.

"Terus itu nasib Tigo gimana?" tanya Cecil. "Tuh anak bikin ulah terus ya, nggak kapok-kapok. Dasar simpanannya Cecil." Lala tertawa menatap Cecil.

"Ya direhabilitasi, gue kepo nasib Kyla. Gue rasa dia nggak main sama Tigo doang, yakali bukannya dia mainnya sama yang udah berpengalaman? Terus kenapa bisa sampai kebobolan?" sergah Ntin.

"Nggak cuma sama Tigo. Kemarin gue ke markas Tigo, temen-temennya bilang Kyla digilir lima orang termasuk Tigo satu bulan yang lalu." ucap Cecil.

"Anjir lah, lima orang serem amat." gidik Lala.

"Eh girls, gue masih kepo sama si cewek lugu itu. Gue janggal sama sikap dia tahu, lo berdua merasa aneh nggak sih?" tanya Ntin.

"Kanaya? Yaelah dia mah udah aneh dari dulu kali," ujar Lala masa bodo.

"Lo serius nggak ada urusan sama Naya?" Ntin menatap Cecil penuh tanya. "Atau lo habis ngapain gitu tanpa sepengetahuan kita."

"Gue nggak ada apa-apa. Nggak usah bahas anak itu, mual perut gue." ketus Cecil.

"Lah itu si Naya!" sergah Lala menunjuk arah belakang Cecil. "Lagi di omongin dia muncul. Lah kok pakai baju bebas? Dia nggak sekolah gitu?" Lala tampak bingung. Sontak Cecil dan Ntin menoleh.

Gadis bertubuh mungil memakai dress berwarna hijau itu terlihat mengedar pandangan dengan paper bag di tangannya. Kanaya, datang ke sekolah saat jam istirahat pertama Sma 79.

"Panggil Wenda sama Cindy, buruan." titah Cecil dibarengi gerakan menggeser kursinya. Ia berdiri mengamati Kanaya di area kantin yang masih ramai.

"Tuh mereka," ucap Lala menunjuk gerombolan adik kelas yang tak lain dan tak bukan ialah Wenda Cs. "Woy! Kesini, penting nih!" teriaknya melambaikan tangan.

DIA, CATURKU [ON GOING]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang