Hai, seneng nggak cerita ini belum aku tamatin, aturan sih udah dari waktu itu. Tapi aku labil haha. Kayaknya nggak end aja gimana?
Siapa yang kangen sama suasana Sma 79 beserta segala kekacauannya?
Siapa yang kangen Catur-Kanaya?
Budayakan vote ya, apresiasikan semangat membaca kalian lewat vote, spele tapi berharga buat author kecil sepertiku.
Oh iya, semangat buat kalian yang menjalankan ibadah puasa.
Happy reading🌻
***
"Kenapa sih, Nay? Kayaknya lagi bahagia banget." mamanya sampai terheran-heran melihat kelakuan anak gadisnya pagi ini.
Bagaimana tidak, Kanaya terbangun dengan ceria. Lalu seperti biasa melakukan aktifitas membantu Bi Sari, membantu mamanya dan membereskan tempat tidurnya sendiri.
Sebenarnya kegiatan tersebut sudah mulai aktif Kanaya lakukan semenjak ia berniat merubah diri, menjadi dewasa tidak boleh malas-malasan.
"Iya dong, ma. Naya udah baikan sama Catur. Nomor Naya udah nggak di blokir lagi." jawabnya ceria sembari asik memakan roti.
"Oh karena itu, dasar anak kecil kasmaran." celetuk Herdi, papanya.
Kanaya mencebik. "Emang kenapa? Nggak boleh ya?"
"Boleh sih," Herdi menjawab dibarengi anggukan beberapa kali. "Gimana homeschoolingnya?"
"Seru," jawab Kanaya praktis. "Naya jadi nggak takut karena belajarnya di rumah." imbuhnya.
"Kenapa musti takut?" sahut mamanya.
"Maksudnya, Naya masih takut kalau masuk sekolah lagi." ujarnya lirih. Ia menghela napas ringan.
"Tenang aja, papa juga nggak ingin kamu buru-buru sekolah lagi, yang penting kamu sembuh dari ketakutan itu," ucap Herdi.
"Em, waktu itu Naya kenalan sama anak SMA Amikom, namanya Niken sama Chika. Boleh jadiin mereka teman?" tanya Kanaya.
Herdi dan Felisa saling pandang, menghentikan aktifitas sarapannya.
"Kenapa enggak? Selagi kamu nyaman, terus mereka bisa buat kamu terhibur, kenapa harus berpikir dua kali?" sahut Herdi meyakinkan anak gadisnya. "Nay ... nggak semua manusia itu sama. Siapa tahu Niken sama Chika teman yang baik, lebih baik dari Wenda dan Cindy."
Kanaya mengangguk. "Nanti Naya mau telfon Niken sama Chika. Mereka baik banget, pa. Naya sedikit ragu, tapi benar, Naya nggak mungkin diem terus karena takut sama pertemanan. Kalau Naya nggak memulai, nanti Naya nggak punya pengalaman pertemanan." jawabnya.

KAMU SEDANG MEMBACA
DIA, CATURKU [ON GOING]
Teen Fiction[CERITA INI MENGANDUNG UNSUR SEX EDUCATION] #2 - fiksiremaja [6/9/2021] #1 - catur [15/9/2021] #1- sexeducation [15/9/2021] #1 - bullying [20/11/2021] #2 - comeonrbc [15/9/2021] #3 - comeonrbc [16/9/2021] #1 - comeonrbc [18/9/2021] #7 - masasma [15...