Siapa yang sedih sama nasib Kanaya?
Ada banyak pelajaran dari sikap Kanaya.
So, happy reading!
***
Setelah mendapat tohokan kalimat dari Cecil, Kanaya menyudahi tangisan penyesalannya lantaran ia merasa mengantuk dan akhirnya tertidur. Tapi selang beberapa menit, tidurnya diganggu oleh tepukan pada kedua pipinya.
"Udah sampai rumah nih."
Kanaya mengerjap-erjapkan netranya. Ia menoleh pada sumber suara itu. Kanaya belum sepenuhnya sadar. Ia masih merasa mengantuk.
"Nay, itu kelinci siapa? Dari mana kamu dapetin kelinci selama mama kurung di kamar."
Kanaya membuka mata sempurna, ia sontak menoleh dan bangkit dari posisinya. Kedua matanya membola saat ia tersadar bahwa dirinya berada di kamar. Kanaya menunduk, ia meraba piyamanya. Ada yang aneh. Kanaya ingat, terakhir kali ia memakai dress milik Cecil.
Dan, Kanaya turun dari ranjang, ia melompat-lompat ringan. Tidak ada perasaan sakit yang sebelumnya membuat jiwanya terguncang. Kanaya menuju cermin, ia menatap pantulan dirinya yang begitu kacau. Piyama dua hari yang lalu masih melekat di tubuhnya. Rambut panjangnya kusut, wajahnya sayu.
Kanaya memejam, ia memukuli kepalanya yang berdentum nyeri. Apa yang sudah terjadi?
"Ditanya orangtua kok malah diem sih, kamu kenapa? Ngapain aja waktu mama kunci dari luar? Udah makan?"
Kanaya membalikan tubuhnya, menatap mamanya yang duduk ditepi ranjang di mana kelinci-kelinci itu masih di sana, mengotori sprei miliknya dengan sisa-sisa wortel.
"Ma, tadi kak Cecil antar Naya kan? Naya ketiduran, nggak ingat apa-apa. Mama yang gantiin baju Naya? Soalnya sebelumnya Naya pake dressnya kak Cecil."
"Kamu ini ngomong apa sih, mama baru pulang. Langsung buka kamar kamu, eh kamu masih tidur. Udah gitu kamu masih pake piyama dua hari yang lalu. Kamu nggak mandi?" Felisa berjalan mendekati anak gadisnya.
Kanaya terpelongo, ia tidak percaya dengan apa yang mamanya katakan.
"Ma, bukannya tadi Naya lagi sama kak Cecil?"
"Kamu baru bangun tidur, nggak heran kalau masih kebawa mimpi. Mandi sana."
Kanaya berlari keluar kamar, ada yang harus Kanaya tanyakan pada Bi Sari.
Gadis itu berlari dengan tergesa-gesa. Menuruni anak tangga menuju dapur.
"Bi Sari, Wenda dama Cindy tadi kesini kan?"
Asisten rumah tangga itu membalikkan badan dari posisi membelakangi Kanaya lantaran sedang mencuci piring.
"Apa neng, kenapa? Bibi nggak dengar. Barusan neng nanya apa?" ujarnya.
"Tadi ada temen yang kesini jengukin Naya kan?"
"Enggak neng, lah wong dari kemarin sore neng Naya tidur kok, bibi bangunin nggak ada respon, bibi kira neng Naya kecapean main sama kelinci," ungkapnya.
![](https://img.wattpad.com/cover/247654556-288-k443393.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
DIA, CATURKU [ON GOING]
Teen Fiction[CERITA INI MENGANDUNG UNSUR SEX EDUCATION] #2 - fiksiremaja [6/9/2021] #1 - catur [15/9/2021] #1- sexeducation [15/9/2021] #1 - bullying [20/11/2021] #2 - comeonrbc [15/9/2021] #3 - comeonrbc [16/9/2021] #1 - comeonrbc [18/9/2021] #7 - masasma [15...