Bad Girl 7

12 3 0
                                    

Allcia menghampiri Allan yang tergeletak.

"Lan, bangun Lan" Panggil cia sembari menggoncang tubuhnya.

Mendengar tak ada jawaban, afka dan nathan segera membopong Allan menuju mobil nathan.

"Cia, lo bareng kita aja, mobil lo biar adis yang bawa" Kata nathan yang di balas anggukan oleh adis dan cia.

Sedangkan laki laki tadi yang bersama nathan dan afka, membawa motor Allan. Mereka pun pergi menuju rumah Allan.

Saat perjalanan, di dalam mobil. Cia memandangi Allan yang tengah menutup matanya di pangkuan cia. Rasa bahagia menggerayang di hati cia, namun rasa khawatirnya jauh lebih besar. Beberapa saat kemudian, Allan terbangun dan meringis kesakitan.

"Gue dimana?" Tanya Allan dengan nada kecil sambil beranjak bangun.

"Akhirnya lo bangun juga, lo tadi pingsan, kita otw rumah lo" Sahut cia sembari menahan Allan agar tetap berbaring.

Karena kesakitan, Allan terpaksa memilih tetap berbaring. 15 menit berlalu, sampailah mereka di rumah Allan.

"Makasih bro" Allan menepuk pundak afka dan nathan pelan.

"Sama sama bro" Balas mereka dengan senyuman.

Mereka pun melangkah pergi meninggalkan rumah Allan, begitu pula dengan 4 gadis yang ikut membantunya. Namun, saat hendak pergi, Allan mencekal lengan cia.

"Thanks" Kata Allan dengan tatapan dingin.

Meskipun tatapannya dingin, terlihat dari sorot matanya ia mengatakannya dengan sangat tulus.

Cia hanya mengangguk dengan senyumnya seraya pergi dengan teman temannya.

"Kenapa lo gak obatin Allan?" Tanya qiky.

"Biar pembantunya aja yang ngobatin, gue lagi ga mau ganggu dia" Ujar cia masih dengan senyumannya.

Teman temannya mengerti, karena allan akan sangat kesal jika ada cia di sampingnya. Meskipun cia sudah membantunya, karena kenyataan tak dapat di tepis, sekali tak suka, Allan tetap tak suka.

••••••••••

Di sekolah.
Sekumpulan gadis berkumpul di pojok kelas.

"Woy! Kalian gak bakal ikut ekskul? Bentar lagi bakal ada event sekolah" Kata adis.

"Males nih, gue ikut seni music aja kali ya?" Tanya qiky.

"Yaudah, suara lo bagus kok, lumayan lah bakal kepake." Sahut adis.

Qiky mengangguk tanda stuju.

"Buat gue bagusnya apa ya?" Tanya al kebingungan.

"Cheerleader cocok tuh. Badan lo kan kecil, lentur lagi kaya belut" Ujar cia sembari terbahak.

"Yaudah sih gak usah pake ngeledek segala" Ketus al.

"Kalo lo?" Tanya adis pada cia. Membuatnya berfikir sejenak.

"Marching band aja gimana? Soalnya gue liat, marching band di sini ga maju, siapa tau kalo ada lo bisa kerenan dikit lah" Adis merekomendasikan marching band sebagai ekskul pilihan cia.

Tanpa berfikir lagi, cia menyetujui saran adis.

"Kalo gitu, pulang sekolah kita kumpul" Ajak adis.

"Okeee" Sahut mereka bersamaan.

"Kantin yuk" Ajak qiky.

"Ayo, laper nih" Sahut al.

Bad GirlTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang